Kualatungkal, Antarajambi.com -  Tunjangan Kerja Daerah (TKD) guru di Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) pada bulan Desember 2016 dipotong hampir 50 persen sehingga berbuah kekecewaan bagi tenaga pengajar di daerah itu.

Salah seorang guru, kepada wartawan mengungkapkan kekecewaannya karena terjadinya pemotongan TKD tersebut yang mereka akui tanpa ada dasar yang jelas.

 "Tiba-tiba dipotong begitu saja. Biasanya kita terima full, misalnya biasa kita terima Rp700 ribu, ini malah cuma 300 ribu," kata guru tersebut. 

Dia menambahkan seperti yang di programkan bupati ingin menaikan TKD, namun justeri  malah di potong, sehingga kesannya  program bupati tidak didukung. 

Sementra, Kadisdik Tanjab Barat, Wahidin dikonfirmasikan melalui via ponselnya menjelaskan pemotongan TKD akibat ada kekurangan anggaran dan ia berjanji akan mengagarkanya kembali di tahun 2017.

Sementara bedasarkan data  bahwa anggaran kekurangan TKD sekitar Rp 760 Juta.

Bupati Tanjabbar H Safrial saat dikonfirmasikan sejumlah wartawan terkait pemotongan TKD guru ini marasa terkejut, dan diakui bupati soal hal itu pihaknya belum tau dan belum ada laporan kepadanya.

ā€¯Belum ada laporan soal ini, nanti kita panggil kadis pendidikan akan ditanyakan kepastian kenapa hal ini bisa terjadi.Yang pasti di tahun 2017 ini seluruh TKD naik,"kata bupati.

Pewarta: Kenneta

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017