Jakarta, Antarajambi.com - Dua terduga pelaku tindak pidana terorisme
terkait teror di Lapangan Pandawa, Bandung, ditangkap Detasemen Khusus
88.
"Dua orang ditangkap atas nama Agus alias Abu Muslim alias Abu Abdullah dan Soleh alias Zalzalat alias Gungun," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Keduanya ditangkap pada 7 Maret 2017 di tempat berbeda di Bandung.
Agus ditangkap di kontrakannya di Jalan Kebon Gedang 3 Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Densus juga menyita panci, lima baterai, kabel, pemutih pakaian, aseton, pembersih lantai, asam nitrat, parafin, 12 kg triaseton triperoksida (TATP) dan termometer.
Agus alias Abu Muslim adal yang mendanai, membeli peralatan dan melakukan survei bersama mendiang terduga terorits Yayat Cahdiyat.
"Agus kesehariannya bekerja sebagai mekanik listrik di apartemen," kata Boy.
Sedangkan Soleh berperan memberikan uang Rp2 juta kepada Yayat untuk membiayai aksi teror. Soleh yang pedagang susu keliling ini sempat dititipi istri dan anak Yayat.
Serangan teror di Bandung beberapa waktu lalu, baik Agus maupun Soleh diketahui tidak bersama Yayat.
Menurut dia, kelompok ini menargetkan operasi teror di Polda Jabar, dan Polres Cianjur, Pos Lalu Lintas Buah Batu dan Pos Lalu Lintas Geger Kalong.
"Ini wujud balas dendam mereka dengan melakukan serangan balik ke markas polisi," katanya.
Boy menambahkan para terduga teroris beradal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.
Senin pagi 27 Februari lalu, bom panci meledak di Lapangan Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.
Pelaku bernama Yayat Cahdiyat datang menggunakan sepeda motor dan menaruh panci di ujung lapangan SD Kresna Pandawa, lalu Yayat berlari ke dalam kantor Kelurahan Arjuna, sebelum dilumpuhkan polisi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Dua orang ditangkap atas nama Agus alias Abu Muslim alias Abu Abdullah dan Soleh alias Zalzalat alias Gungun," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Keduanya ditangkap pada 7 Maret 2017 di tempat berbeda di Bandung.
Agus ditangkap di kontrakannya di Jalan Kebon Gedang 3 Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Densus juga menyita panci, lima baterai, kabel, pemutih pakaian, aseton, pembersih lantai, asam nitrat, parafin, 12 kg triaseton triperoksida (TATP) dan termometer.
Agus alias Abu Muslim adal yang mendanai, membeli peralatan dan melakukan survei bersama mendiang terduga terorits Yayat Cahdiyat.
"Agus kesehariannya bekerja sebagai mekanik listrik di apartemen," kata Boy.
Sedangkan Soleh berperan memberikan uang Rp2 juta kepada Yayat untuk membiayai aksi teror. Soleh yang pedagang susu keliling ini sempat dititipi istri dan anak Yayat.
Serangan teror di Bandung beberapa waktu lalu, baik Agus maupun Soleh diketahui tidak bersama Yayat.
Menurut dia, kelompok ini menargetkan operasi teror di Polda Jabar, dan Polres Cianjur, Pos Lalu Lintas Buah Batu dan Pos Lalu Lintas Geger Kalong.
"Ini wujud balas dendam mereka dengan melakukan serangan balik ke markas polisi," katanya.
Boy menambahkan para terduga teroris beradal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.
Senin pagi 27 Februari lalu, bom panci meledak di Lapangan Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.
Pelaku bernama Yayat Cahdiyat datang menggunakan sepeda motor dan menaruh panci di ujung lapangan SD Kresna Pandawa, lalu Yayat berlari ke dalam kantor Kelurahan Arjuna, sebelum dilumpuhkan polisi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017