Kualatungkal, Antarajambi.com – Tegangan listrik  di Kabupaten Tanjung Jabung Barat saat ini dalam kondisi tidak stabil hingga dua minggu kedepan dan butuh waktu dua minggu untuk menormalkannya lagi.

Manajer PLN Jambi, Joni mengakui  kondisi listrik di Tanjab Barat saat ini  dalam kondisi tidak stabil. Pihaknya berharap ada dukungan dari masyarakat dan pihaknya  akan terus berusaha untuk memperbaiki kondisi listrik menjadi normal.

"Sejak berakhirnya pasokan gas ke pembangkit TJP. Kita akui kita harus berpikir dan berusaha agar pasokan listrik ke pelanggan di Kota Kuala Tungkal dan wilayah lainnya tetap terbagi dan terdistribusi,” ungkap Joni, Manajer PLN Jambi, Rabu (22/3) di Kualatungkal.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas Tanjung Jabung Power merupakan pembangkit yang mensuplay listrik untuk wilayah Tanjab Barat dan Kota Kuala Tungkal. Namun, karena terhentinya pasokan gas flair dari PT PetroChina membuat perusahaan pembangkit itu tidak lagi beroperasi. Akibatnya, pasokan listrik ke Kuala Tungkal harus dicarikan solusi dari sumber lain.

"Pembangkit listrik yang mensuplay untuk dalam kota berasal dari jaringan interkoneksi GI Sabak. Makanya, kondisi listriknya tidak stabil. Perbaikan yang kita lakukan butuh waktu dua minggu,” ungkap Joni.

Tidak stabilnya pasokan listrik tersebut dikarenakan jarak tempuhnya untuk sampai ke Kota Kuala Tungkal cukup jauh. Maka dari itu, pihak PLN Rayon Kuala Tungkal juga harus melakukan beberapa penyesuaian agar kondisi listrik tetap stabil. Bukan hanya itu, selama proses penyesuaian itu pun pihak PLN akan melakukan beberapa uji coba.

"Beberapa langkah  yang kita lakukan memang membutuhkan pemadaman. Maka dari itu kita harapkan pelanggan memahami upaya keras kita untuk memperbaiki jaringan yang ada. Agar listrik tetap dapat dinikmati warga Kota Kuala Tungkal,” kata Joni.

Joni mengatakan bahwa pasokan listrik dari GI (Gardu Induk) Sabak sebesar 6,8 MW, masih ditambah pasokan listrik dari pembangkit listrik milik PT LPPPI di Purwodadi sebesar 4,5 MW meski  hanya disuplay sampai batas kota. 

Sedangkan jarak dari GI Sabak hingga ke Kota Kuala Tungkal mencapai 100 km.
Langkah lain yang akan dilakukan pihak PLN yakni memasangkan automatic voltage regulator (AVR) atau stabilizer yang berfungsi menstabilkan tegangan listrik. 

Alat ini akan dipasang persis di tiang yang terdapat di depan PTTJP. Pemasangan itu sendiri diluar bangunan PT TJP. Dengan pemasangan tersebut, diharapkan tegangan yang disuplay dari GI akan lebih stabil sampai ke Kuala Tungkal.

"Pihak PLN juga akan mengurangi beban penggunaan di Teluk Nilau. Diharapkan langkah ini juga bisa menunjang kebutuhan listrik di dalam Kota Kuala Tungkal," kata Joni.

Sementara warga Kuala Tungkal yang bertemu langsung dengan Manajer dan kepala rayon Kuala Tungkal, M Arham Ginting mengatakan bahwa mereka sangat mengkhawatirkan jaringan yang ada. Mereka juga berharap langkah PLN bisa cepat agar pasokan listrik kembali stabil.

"Pasokan daya yang kami terima saat ini sangat tidak stabil. Tiba-tiba dayanya turun drastic sehingga lampu sangat redup. Lalu, tiba-tiba melonjak tinggi. Selain itu, sering mati secara berulang-ulang. Makanya kami takut hal itu menyebabkan kebakaran dan kerusakan alat elektronik,” kata Abdi S warga Kualatungkal.

Abdi juga berharap agar pihak PLN dalam melakukan perbaikan atau penyesuaian juga mesti memikirkan kondisi pelanggan. Agar setiap langkah yang dilakukan benar-benar tidak sampai merugikan pelanggan dan menimbulkan kerusakan pada alat dan bangunan. 

Pewarta: Kenneta

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017