![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://jambi.antaranews.com/berita/321191/menhub-hadiri-hari-perhubungan-berpakaian-adat&media=https://img.antaranews.com/cache/1200x800/no-image.jpg&description= Menhub hadiri "Hari Perhubungan" berpakaian adat){kind=link}
Jakarta, Antarajambi.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri puncak acara "Hari Perhubungan Nasional" yang diselenggarakan di Monas, Jakarta, Minggu, dengan mengenakan pakaian adat dari Palembang.
Menhub datang disambut dengan lagu nasional dari marching band Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD). Ketika membawakan instrumen dari lagu berjudul "Pesta" Budi Karya turut menari-nari di antara barisan pemain marching band.
Setelah itu Budi Karya memasuki lokasi tempat duduk dengan disambut tari-tarian daerah. Tidak hanya Menhub yang menggunakan pakaian adat, namun jajaran pejabat eselon Kementerian Perhubungan juga mengenakan pakaian adat.
Menhub berjanji akan memberikan hadiah bagi para pejabat yang menggunakan pakaian adat terbaik. Pembawa acara Miing Bagito menyampaikan bahwa makna pakaian adat dalam perayaan "Hari Perhubungan Nasional" adalah karena fungsi dari Kementerian Perhubungan adalah mampu menyediakan infrastruktur konektivitas antar kepulauan di Indonesia.
Sehingga antara daerah satu dengan yang lain dapat terhubung tanpa terkecuali. "Dalam inisiasi keseharian kami, bukan hanya Pulau Jawa yang menjadi fokus utama, tapi daerah seperti Papua, Kalimantan Utara dan lainnya mulai kami bangunkan lapangan udara," kata Menteri Perhubungan.
Selain, itu fokus infrastruktur juga bukan hanya pada pembangunan jalur lintas darat, tetapi juga udara serta pembangunan tol laut antar wilayah.
Ia mengharapkan dengan adanya semangat membangun daerah tersebut nantinya tidak ada dari ribuan pulau yang ada di Indonesia yang tidak bisa dikunjungi satu dengan lainnya.
Dalam rangkaian acara tersebut juga akan diputarkan film dokumenter yang menceritakan tentang bagaimana seorang navigator laut menjalankan tugasnya sehari-hari mengarungi perairan Indonesia.
Kemudian juga ada film yang menampilkan mengenai sebuah pulau yang ada di ujung Indonesia yang sudah dapat dinikmati keindahannya karena sudah terdapat transportasi langsung ke arah pulau tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
Menhub datang disambut dengan lagu nasional dari marching band Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD). Ketika membawakan instrumen dari lagu berjudul "Pesta" Budi Karya turut menari-nari di antara barisan pemain marching band.
Setelah itu Budi Karya memasuki lokasi tempat duduk dengan disambut tari-tarian daerah. Tidak hanya Menhub yang menggunakan pakaian adat, namun jajaran pejabat eselon Kementerian Perhubungan juga mengenakan pakaian adat.
Menhub berjanji akan memberikan hadiah bagi para pejabat yang menggunakan pakaian adat terbaik. Pembawa acara Miing Bagito menyampaikan bahwa makna pakaian adat dalam perayaan "Hari Perhubungan Nasional" adalah karena fungsi dari Kementerian Perhubungan adalah mampu menyediakan infrastruktur konektivitas antar kepulauan di Indonesia.
Sehingga antara daerah satu dengan yang lain dapat terhubung tanpa terkecuali. "Dalam inisiasi keseharian kami, bukan hanya Pulau Jawa yang menjadi fokus utama, tapi daerah seperti Papua, Kalimantan Utara dan lainnya mulai kami bangunkan lapangan udara," kata Menteri Perhubungan.
Selain, itu fokus infrastruktur juga bukan hanya pada pembangunan jalur lintas darat, tetapi juga udara serta pembangunan tol laut antar wilayah.
Ia mengharapkan dengan adanya semangat membangun daerah tersebut nantinya tidak ada dari ribuan pulau yang ada di Indonesia yang tidak bisa dikunjungi satu dengan lainnya.
Dalam rangkaian acara tersebut juga akan diputarkan film dokumenter yang menceritakan tentang bagaimana seorang navigator laut menjalankan tugasnya sehari-hari mengarungi perairan Indonesia.
Kemudian juga ada film yang menampilkan mengenai sebuah pulau yang ada di ujung Indonesia yang sudah dapat dinikmati keindahannya karena sudah terdapat transportasi langsung ke arah pulau tersebut.
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017