Jambi, Antarajambi.com – Pemukiman warga yang berada di sepanjang bantaran sungai Batanghari rawan longsor akibat turun naik ketinggian air sungai itu yang terus mengalami fluktuasi dalam sepekan terakhir.

Turun naiknya ketinggian air sungai Batanghari dalam sepekan terakhir disebabkan oleh intensitas curah hujan yang terjadi di Kabupaten Batanghari dan hulu DAS  itu yang tidak menentu.

"Sekarang ini ketinggian air Sungai Batanghari itu sulit diprediksi. Senin kemarin air sungai tersebut naik 100 centimeter, namun keesokan harinya kembali turun 80 cm. Selang dua hari ketinggian airnya naik lagi 4 cmr. Dan pagi ini ketinggian air naik lagi 4 cm,” kata Kasi Penanggulangan Bencana dan Kesiapsiagaan BPBD Batanghari Samral di Muara Bulian, Jum’at.

Dijelaskan  turun naiknya ketinggian air sungai tersebut berpotensi menyebabkan longsor di sepanjang bantaran sungai tersebut. Hal ini didukung oleh struktur tanah di sepanjang bantaran sungai tersebut yang berpasir, sehingga bila panas tanah akan mengalami retak-retak dan jika terjadi hujan tanah akan terkikis.

Lama kelamaan tebing sungai akan mengalami terbis akibat dihantam aliran sungai yang tidak menentu. Selain itu aktifitas peti yang cukup tinggi di sepanjang aliran sungai tersebut juga berpotensi menyebabkan bantaran sungai mengalami longsor.

"Yang kita khawatirkan itu rumah warga di 64 desa yang berada di bantaran sungai Batanghari akan hanyut terbawa arus sungai. Soalnya beberapa waktu yang lalu sudah ada kejadian, di kelurahan Teratai salah satu rumah warga hanyut terbawa arus sungai akibat longsor,” katanya menjelaskan

Meski ketinggian air sungai tersebut saat ini tidak berpotensi menyebabkan bencana banjir, namun BPBD batanghari tetap menghimbau masyarakat agar lebih waspada. Hal itu dikarenakan ketinggian air Sungai Batanghari tersebut juga dipengaruhi oleh air kiriman dari hulu sungai. 

Pewarta: Muhamad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017