IAI-Farmasi Unpad gelar workshop farmasi industri

Bandung, Antarajambi.com -  Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran bersama dengan Himpunan Seminar  Farmasi Industri (Hisfarin) dan Bidang Diklit Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Barat mengadakan kegiatan Seminar Nasional dan Workshop Kefarmasian.

Kegiatan bertema "Meningkatkan Daya Saing Industri Farmasi di Era MEA dan BPJS"  pada tanggal 27-28 Oktober 2017 di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran, Bandung.

Hadir  para tenaga ahli bidang farmasi industri, apoteker, dan tenaga akademik juga para mahasiswa. Turut mengundang pembicara untuk menyampaikan materi hingga workshop yang dilaksanakan selama dua hari dan berlangsung dari pagi pukul 08.00 hingga sore hari.

Pada acara itu terdapat stand Expo dari berbagai perusahaan industri farmasi serta  diperlihatkan poster-poster penelitian yang dibuat oleh beberapa instansi yang dilombakan.

Pada hari pertama, acara dibuka dengan sambutan oleh Ketua Pelaksana Drs. Ariyono W Ardi, kemudian Ketua PP IAI  Nurul Falah Eddy Pariang, Ketua PD IAI Jabar Febrinella , dan sambutan Wakil Rektor III Unpad oleh Dr Keri Lestari.  

Materi pertama disampaikan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan  Maura Linda Sitanggang dengan topik yang disampaikan adalah "Kebijakan Ekonomi Paket XI dalam mendukung Perkembangan Industri Farmasi di Era MEA dan BPJS (Permenkes 17 Tahun 2017)". 

Selain itu dibahas bagaimana kebijakan dari stake holder atau pemerintah dalam membantu dan mendukung perkembangan Industri Farmasi di Indonesia yang saat ini sudah menghadari era MEA dan penggunaan BPJS. 

Melalui materi yang diberikan ini, diharapkan ada pemecahan masalah dan solusi dari hambatan yang saat ini ada di bidang Industri Farmasi dan naskah akademik Farmasi Industri yang akan diterapkan oleh perguruan tinggi.

Pada sesi ketiha dibahas tentang bagaimana peran tenaga ahli farmasi dengan kemampuan dan standar kompetisi yang harus dimiliki karena perannya sebagai pengembang Industri Farmasi yang harus dapat mengikuti kebijakan yang ada seperti penerapan BPJS dan MEA saat ini.