Jambi, Antarajambi - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Jambi mengatakan akibat alih fungsi luas lahan sawah di kawasan itu terus menyusut.

"Sekarang luas lahan tanam padi yang tercatat hanya tinggal 1.000 hetare, padahal tahun sebelumnya ada sekitar 1.400 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Damiri di Jambi, Senin.

Alih fungsi lahan pertanian sawah itu terjadi karena masyarakat memilih lahannya diolah untuk usaha lain. Seperti untuk pembangunan rumah toko (toko) karena dinilai lebih menjanjikan dibandingkan dengan pertanian.

"Alih fungsi lahan pertanian di perkotaan memang sulit untuk ditekan dan terus terjadi. Misalnya di kawasan selincah dulunya sawah sekarang sebagian sudah alih fungsi jadi ruko," katanya menjelaskan.

Meskipun kondisi alih fungsi lahan pertanian sulit ditekan, pihaknya mengaku berkomitmen mencegah laih fungsi lahan pertanian yang sampai saat ini masih terjadi.

Selain itu, pemerintah menargetkan produksi padi di Kota Jambi diharapkan mampu memenuhi 10 persen dari total kebutuhan masyarakat di daerah ini.

Kawasan lahan pertanian tanaman padi kata Damiri, tidak menyeluruh di wilayah Kota Jambi atau hanya terdapat pada beberapa kecamatan, yakni Kecamatan Danau Teluk, Pelayangan, Telainaipura dan Jambi Timur.

"Kami tidak menargetkan kuantitias karena kita tidak punya lahan yang luas, tapi kita lebih mengedepankan kualitasnya, atau petani bisa menghasilkan beras organik dan beras kualitas yang bagus," katanya menambahkan.


Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017