Jambi (Antaranews Jambi) - Lembaga Desa Wisata Muarojambi berharap pemerintah desa setempat agar tahun ini mulai mengalokasikan dana desa (DD) untuk pengembangan desa wisata yang terintegrasi dengan komplek percandian Muarojambi, Kabupaten Muarojambi, Jambi.

"Selama ini desa wisata masih kami kelola secara mandiri melalui kelompok, sehingga kami berharap agar pemerintah desa mengalokasikan dana desa untuk desa wisata karena kita memiliki potensi," kata Ketua Lembaga Desa Wisata Muarojambi, Wawan Kurniawan di Jambi, Selasa.

Desa wisata Muarojambi menurut dia, memiliki potensi wisata pedesaan yang sangat besar karena terintegrasi langsung dengan komplek percandian Muarojambi yang sudah dikenal luas.

Sehingga potensi tersebut, jika digarap dengan serius dan ada intervensi alokasi dana desa ke depannya desa tersebut bakal mandiri secara penuh melakukan pembangunan.

Pengembangan desa wisata itu menurutnya, yang tidak bisa lepas dari industri mikro kecil dan menengah (UMKM) di pedesaan. Pengembangan desa wisata harus satu paket dengan pengembangan UMKM.

"Misalnya alokasi dana desa itu untuk pemberdayaan pemuda desa mengembangkan usaha kerajinan yang nantinya bisa dijual kepada pengunjung, sehingga mempunyai nilai tambah perekonomian masyarakat desa," kata dia.

Di desa wisata Muarojambi saat ini kata Wawan, telah memiliki 10 penginapan di rumah penduduk dan telah memenuhi standar kelengkapan fasilitas yang nyaman bagi wisatawan.

Selain itu desa wisata Muarojambi yang dikembangkan secara mandiri itu, juga saat ini telah memiliki unit usaha di Lubuk Penyengat. Di tempat itu menyuguhkan spot suasana persawahan dan saung untuk tempat bersantai bersama keluarga.

Desa wisata Muarojambi sejak diresmikan pada 2017 itu, saat ini setiap bulannya dikunjungi wisatawan mancanegara yang umumnya mereka datang berkelompok.

"Kami mengajak masyarakat untuk ramah kepada wisatawan yang datang supaya para wisatawan itu semakin betah dan memberikan kesan tersendiri," kata Wawan.

Desa wisata Muarojambi ini berada di kawasan sekitar cagar budaya komplek percandian Muarojambi, Komplek percandian itu merupakan situs purbakala kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Asia Tenggara.

Untuk menuju ke komplek percandian itu bisa ditempuh selama 40 menit menggunakan jalan darat yang berjarak 35 kilo meter dari Bandara Sultan Thaha Jambi.

Selain itu di komplek percandian Muarojambi memiliki 82 reruntuhan (menapo) bangunan kuno.

Saat ini sudah ada delapan bangunan candi yang telah dilakukan ekskapasi atau pemugaran dan pelestarian secara intensif oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi.***

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018