Jambi (Antaranews Jambi) - Petani Desa Pulau Jelmu, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi mampu menghasilkan gabah kering sebanyak 7,5 ton per hektare setelah mereka melakukan panen raya.
"Alhamdulillah untuk panen raya kali ini melebihi target yang sudah ditentukan, target semula satu hektarenya menghasilkan 7 ton tapi untuk panen kali ini satu hektarenya mencapai 7,5 ton per hektare," kata gubernur Jambi Zumi Zola di Tebo, Rabu.
Zola yang menghadiri Gerakan Panen Raya Padi Sawah di Desa Pulau Jelmu itu, mengatakan program yang berkaitan dengan peningkatan hasil pangan, baik pertanian, peternakan maupun perikanan selalu menjadi program prioritas Pemprov Jambi.
Zola menegaskan pemerintahannya terus berupaya meningkatkan produktivitas hasil panen tanaman komoditi pangan di wilayahnya.
Dijelaskannya, Bupati Tebo Sukandar sudah menyampaikan bahwa secara keseluruhan Kabupaten Tebo surplus padi, jagung dan kedelai.
Ini menurutnya menandakan hasil tersebut telah melebihi kebutuhan dasar masyarakat Tebo sendiri, bahkan bisa membantu daerah lain.
"Capaian surplus ini tentu tidak bisa diraih oleh bupati dan wakil bupati saja, tentu ada dukungan dari semua pihak dan yang paling penting adalah dukungan dari masyarakat Tebo sendiri," kata Zola.
Zola mengapresiasi atas komitmen masyarakat Tebo dalam membantu pemprov untuk memenuhi kebutuhan pangan di Jambi, terutama kepada masyarakat yang telah mengubah lahan kelapa sawit menjadi lahan pertanian pangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Jambi, Akhmad Mausul mengatakan panen raya yang dilakukan di Desa Pulau Jelmu, Kabupaten Tebo itu merupakan Gabung Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur dengan luas hamparan padi sawah 70 hektare dengan varietas benih inpari 3.
"Hasil panen kali ini berdasarkan hasil ubinan bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tebo dan Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Tebo. Rata rata hasil gabah mencapai 7,5 ton per hektarenya," kata Mausul.
Dikatakannya, bulan Januari hingga Maret 2018 merupakan bulan panen raya padi sawah di hampir seluruh wilayah Jambi.
"Dengan adanya gerakan panen raya ini diharapkan stok beras lebih dari cukup khususnya di Provinsi Jambi, dan tidak perlu lagi adanya impor beras," katanya.
Mausul menambahkan, upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan akan terus dilaksanakan dengan mensinergikan program dan kegiatan yang ada di kabupaten/kota dan provinsi, dengan didukung sarana dan prasarana serta teknologi spesifikasi lokasi.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Alhamdulillah untuk panen raya kali ini melebihi target yang sudah ditentukan, target semula satu hektarenya menghasilkan 7 ton tapi untuk panen kali ini satu hektarenya mencapai 7,5 ton per hektare," kata gubernur Jambi Zumi Zola di Tebo, Rabu.
Zola yang menghadiri Gerakan Panen Raya Padi Sawah di Desa Pulau Jelmu itu, mengatakan program yang berkaitan dengan peningkatan hasil pangan, baik pertanian, peternakan maupun perikanan selalu menjadi program prioritas Pemprov Jambi.
Zola menegaskan pemerintahannya terus berupaya meningkatkan produktivitas hasil panen tanaman komoditi pangan di wilayahnya.
Dijelaskannya, Bupati Tebo Sukandar sudah menyampaikan bahwa secara keseluruhan Kabupaten Tebo surplus padi, jagung dan kedelai.
Ini menurutnya menandakan hasil tersebut telah melebihi kebutuhan dasar masyarakat Tebo sendiri, bahkan bisa membantu daerah lain.
"Capaian surplus ini tentu tidak bisa diraih oleh bupati dan wakil bupati saja, tentu ada dukungan dari semua pihak dan yang paling penting adalah dukungan dari masyarakat Tebo sendiri," kata Zola.
Zola mengapresiasi atas komitmen masyarakat Tebo dalam membantu pemprov untuk memenuhi kebutuhan pangan di Jambi, terutama kepada masyarakat yang telah mengubah lahan kelapa sawit menjadi lahan pertanian pangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Jambi, Akhmad Mausul mengatakan panen raya yang dilakukan di Desa Pulau Jelmu, Kabupaten Tebo itu merupakan Gabung Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur dengan luas hamparan padi sawah 70 hektare dengan varietas benih inpari 3.
"Hasil panen kali ini berdasarkan hasil ubinan bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tebo dan Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Tebo. Rata rata hasil gabah mencapai 7,5 ton per hektarenya," kata Mausul.
Dikatakannya, bulan Januari hingga Maret 2018 merupakan bulan panen raya padi sawah di hampir seluruh wilayah Jambi.
"Dengan adanya gerakan panen raya ini diharapkan stok beras lebih dari cukup khususnya di Provinsi Jambi, dan tidak perlu lagi adanya impor beras," katanya.
Mausul menambahkan, upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan akan terus dilaksanakan dengan mensinergikan program dan kegiatan yang ada di kabupaten/kota dan provinsi, dengan didukung sarana dan prasarana serta teknologi spesifikasi lokasi.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018