Jambi, Antarnews Jambi – Para petani budidaya ikan di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi terkendala mahalnya harga pakan yang memaksa mereka mengurangi jumlah tebaran ikan dalam satu periode produksi. 

"Banyak kendala yang dialami pembudidaya ikan, selain suhu dan kualitas air, saat ini pakan ikan merupakan kendala utama bagi para pembudidaya," kata Kasi Perbenihan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Dessy Zakwan di Muarabulian, Kamis.

Ia menyatakan pakan ikan dengan kualitas baik dalam satu karungnya mencapai Rp305 ribu dengan berat 30 Kg perkarungnya. Bila membeli dalam satuan kilogram, perkilonya pakan ikan tersebut dihargai sebesar Rp11 ribu.

Selain pakan ikan, suhu dan kualitas air, fase kematian ikan juga merupakan salah satu kendala yang harus dihadapi pembudidaya. Saat ikan memasuki usia satu sampai dua bulan ikan memasuki fase kematian, bila suplay pakan dan kualitas air buruk makan ikan akan banyak yang mati.

Banyaknya kendala dalam pembudidayan ikan tersebut, membuat pembudidaya mengurangai jumlah tebaran ikan dalam satu masa periode tebar benih ikan.

Biasanya dalam satu periode penebaran, pembudidaya dapat menebar lima ribu sampai dengan enam ribu benih ikan. Namun saat ini pembudiaya hanya berani menebar benih sebanyak tiga sampai empat ribu benih ikan saja dalam satu unit kolam.

Untuk mengantisipasi kendala-kendala dalam pembudiayaan ikan tersebut, pembudidaya mencoba membuat pakan ikan secara mandiri. Dan untuk pembudidaya ikan keramba lebih memperhatikan kulaitas air dalam melakukan penebaran.

"Untuk pembudidaya ikan keramba yang mayoritasnya berada di sungai Batanghari kita arahkan untuk mengatur jadwal tanam," kata Dessy.

Dalam satu tahun pembudidaya ikan keramba dapat melakukan pembudidayaan sebanyak tiga kali. Dalam satu periode pembudidayaan memakan waktu selama tiga bulan.

Banyaknya kendala yang dialami pembudidaya berpengaruh terhadap produksi ikan di daerah itu. Sampai dengan Desember tahun 2017 produksi ikan di daerah itu mencapai 10.991 ton dari 11.119 ton yang ditargetkan.

Meski demikian, produksi ikan pada tahun 2017 tersebut meningkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 produksi ikan di daerah itu hanya sebesar 9.700 ton. Dan pada tahun 2018 ini pemerintah daerah itu menargetkan produksi ikan seebsar 12.000 ton.

Ada tiga jenis ikan yang menjadi komoditi unggulan di daerah itu. Yakni ikan nila, patin dan ikan lele. Pada tahun 2017 produksi ikan nila di daerah itu sekitar 4.000 ton, ikan patin sekitar 5.600 ton dan ikan lele sekitar 230 ton.

Sementara itu terkait pemasarannya, pembudidaya ikan di daerah itu telah memasarkan ikan-ikannya ke luar daerah. Diantaranya di pasarakan ke Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Bungo dan Tebo bahkan ada yang di pasarakan ke Provinsi Sumatra Selatan.

"Banyaknya pembudidaya yang memasarkan ikan keluar daerah dikarenakan kebutuhan ikan di dalam daerah telah terpenuhi," katanya menambahkan.***

Pewarta: Muhamad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018