Padang Panjang, (Antaranews Jambi) - Seratus pendongeng dari berbagai daerah dan latar profesi mengisi kegiatan Festival Mendongeng 24 Jam di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Sabtu.
Ketua Pelaksana Festival Mendongeng 24 Jam Niki Martoyo di Padang Panjang, Sabtu, mengatakan bahwa kegiatan itu untuk memperingati Hari Mendongeng Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 Maret lalu.
Festival tersebut dilaksanakan di Kampung Literasi Gang Aster, Kelurahan Bukit Surungan diikuti antusias oleh anak-anak dan para orang tua dan guru.
"Kegiatan ini awalnya cuma sekadar perbincangan kami saja di Forum Pegiat Literasi (FPL) Padang Panjang, hingga akhirnya betul-betul bisa diwujudkan secara swadaya bersama masyarakat di Kelurahan Bukit Surungan dan kerja sama dengan pemda setempat," katanya.
Peserta yang ikut mendongeng di acara tersebut, di antaranya berasal dari Jawa Barat, Riau, dan Sumatera Utara.
Peserta dari Sumbar, di antaranya berasal dari Pasaman Barat, Bukittinggi, dan Payakumbuh.
Mereka yang terlibat itu adalah pendongeng-pendongeng kreatif yang peduli terhadap perkembangan dunia anak.
"Ada dosen, guru, mahasiswa, dan pegiat di komunitas seni. Murid TK hingga SMP juga ikut mendongeng di sini. Mereka akan mendongeng secara estafet dan berlangsung sampai malam hari," katanya.
Din Saadudin, dosen dari ISI Padang Panjang yang ikut mendongeng, mengatakan bahwa mendongeng pada anak memberikan kepuasan tersendiri baginya terlebih ketika anak-anak menunjukkan respons ceria ketika diajak berinteraksi.
"Menjadi kepuasan lagi bagi pendongeng jika pesan moral yang saya sisipkan di dalam dongeng sampai kepada anak-anak yang mendengarkan," ujarnya.
Ia mengharapkan festival tersebut dapat menumbuhkan kebiasaan mendongeng oleh para orang tua terhadap anaknya karena dari sana dapat membentuk karakter anak dan mengasah kemampuan berkomunikasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Ketua Pelaksana Festival Mendongeng 24 Jam Niki Martoyo di Padang Panjang, Sabtu, mengatakan bahwa kegiatan itu untuk memperingati Hari Mendongeng Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 Maret lalu.
Festival tersebut dilaksanakan di Kampung Literasi Gang Aster, Kelurahan Bukit Surungan diikuti antusias oleh anak-anak dan para orang tua dan guru.
"Kegiatan ini awalnya cuma sekadar perbincangan kami saja di Forum Pegiat Literasi (FPL) Padang Panjang, hingga akhirnya betul-betul bisa diwujudkan secara swadaya bersama masyarakat di Kelurahan Bukit Surungan dan kerja sama dengan pemda setempat," katanya.
Peserta yang ikut mendongeng di acara tersebut, di antaranya berasal dari Jawa Barat, Riau, dan Sumatera Utara.
Peserta dari Sumbar, di antaranya berasal dari Pasaman Barat, Bukittinggi, dan Payakumbuh.
Mereka yang terlibat itu adalah pendongeng-pendongeng kreatif yang peduli terhadap perkembangan dunia anak.
"Ada dosen, guru, mahasiswa, dan pegiat di komunitas seni. Murid TK hingga SMP juga ikut mendongeng di sini. Mereka akan mendongeng secara estafet dan berlangsung sampai malam hari," katanya.
Din Saadudin, dosen dari ISI Padang Panjang yang ikut mendongeng, mengatakan bahwa mendongeng pada anak memberikan kepuasan tersendiri baginya terlebih ketika anak-anak menunjukkan respons ceria ketika diajak berinteraksi.
"Menjadi kepuasan lagi bagi pendongeng jika pesan moral yang saya sisipkan di dalam dongeng sampai kepada anak-anak yang mendengarkan," ujarnya.
Ia mengharapkan festival tersebut dapat menumbuhkan kebiasaan mendongeng oleh para orang tua terhadap anaknya karena dari sana dapat membentuk karakter anak dan mengasah kemampuan berkomunikasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018