Chicago (Antaranews Jambi) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena para investor menunjukkan minat yang lebih rendah terhadap investasi berisiko setelah Tiongkok mengumumkan tarif pada produk-produks AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni naik 2,9 dolar AS, atau 0,22 persen, menjadi menetap di 1.340,2 dolar AS per ounce.

Tiongkok pada Rabu (4/4) mengumumkan daftar produk-produk impor dari Amerika Serikat senilai 50 miliar dolar AS yang akan dikenakan tarif lebih tinggi, termasuk kedelai, mobil dan produk-produk kimia.

Langkah itu diambil setelah pemerintah AS mengumumkan daftar usulan produk yang dikenakan tarif tambahan, yang mencakup ekspor Tiongkok senilai 50 miliar dolar AS dengan tarif yang disarankan sebesar 25 persen.

Tanggal pelaksanaan akan tergantung pada saat pemerintah AS memberlakukan tarif pada produk-produk Tiongkok, kata Kementerian Keuangan Tiongkok.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,07 persen menjadi 90,199 pada pukul 20.00 GMT.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi para pemegang mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 13,8 sen atau 0,84 persen, menjadi menetap di 16,254 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Juli turun 13,2 dolar AS atau 1,42 persen, menjadi ditutup pada 918,1 dolar AS per ounce.***

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018