Jambi (Antaranews Jambi - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di daerah itu hingga dua hari ke depan.
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Thaha Jambi, Nurangesti di Jambi, Senin, mengatakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi pada siang, sore, malam dan dini hari.
"Hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan terjadi di seluruh kabupaten/kota di Jambi," kata Nurangesti.
Sebab itu, BMKG mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Batanghari.
Kemudian waspada tanah longsor dan angin kencang serta pohon tumbang dan jalan licin di wilayah-wilayah yang memang rawan.
Dijelaskannya, saat ini terdapat sirkulasi di perairan Barat Aceh (lapisan 925 hingga 800 milbar) dan di Kalimantan Barat (lapisan 925 hingga 850 milbar).
Kemudian konvergensi atau pertemuan angin terbentuk memanjang dari pesisir Barat Sumatera bagian Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Selat Karimata. Sedangkan belokan angin terdapat di perairan Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jambi dan Kalimantan Barat.
"Kondisi-kondisi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Provinsi Jambi," katanya menjelaskan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Thaha Jambi, Nurangesti di Jambi, Senin, mengatakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi pada siang, sore, malam dan dini hari.
"Hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan terjadi di seluruh kabupaten/kota di Jambi," kata Nurangesti.
Sebab itu, BMKG mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Batanghari.
Kemudian waspada tanah longsor dan angin kencang serta pohon tumbang dan jalan licin di wilayah-wilayah yang memang rawan.
Dijelaskannya, saat ini terdapat sirkulasi di perairan Barat Aceh (lapisan 925 hingga 800 milbar) dan di Kalimantan Barat (lapisan 925 hingga 850 milbar).
Kemudian konvergensi atau pertemuan angin terbentuk memanjang dari pesisir Barat Sumatera bagian Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Selat Karimata. Sedangkan belokan angin terdapat di perairan Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jambi dan Kalimantan Barat.
"Kondisi-kondisi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Provinsi Jambi," katanya menjelaskan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018