Jambi, (Antaranews Jambi) - Pemerintah Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi melalui Dinas Kesehatan berupaya melakukan pencegahan dini penyakit "stunting" atau gagal tumbuh pada balita dengan menjaga asupan gizi pada ibu hamil di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari, dr. Elfie Yennie di Muarabulian, Kamis, mengatakan pencegahan dini perlu dilakukan mengingat penyakit "stunting" rentan menyerang balita.

"Stunting merupakan penyakit gagal tumbuh yang di derita oleh anak-anak karena asupan gizi yang tidak seimbang," kata dr. Elfie.

Dijelaskannya, "stunting" tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, namun juga dapat mempengaruhi daya pikir dan mental sang anak.

Pentingya pencegahan "stunting" sejak dini tersebut karena baisanya penyakit stunting menyerang bayi yang berusia di bawah dua tahun, namun prosesnya sudah dimulai sejak bayi berada di dalam kandungan. "Sebab itu perlu dijaga asupan gizi pada ibu hamil," ujarnya.

Selain pencegahan pada ibu hamil, juga dilakukan pada remaja putri agar tidak kekurangan darah atau anemia, itu penting dilakukan karena remaja putri merupakan calon ibu yang akan mengandung.

"Orangtua harus terus mengawasi tumbuh kembang anaknya. Baik mulai dari masa remaja, masa 1.000 hari kehidupan bahkan masa balita," kata dr Elfie menjelaskan.

Kasus "stunting" tersebut dapat dikenali saat bayi baru lahir, seperti tinggi badan kurang dari ukuran normal 50 centimeter dan berat badan kurang dari 2,5-4 kilogram. Sehingga ibu hamil sangat dianjurkan memberikan asi eksklusif dan makanan yang mengandung garam yodium.

Sementara itu, kasus "stunting" di Kabupaten Batanghari tahun 2017 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Angka itu berada di atas standar nasional yang ditetapkan sebesar 20 persen.

"Pada tahun 2016 kasus stunting di Batanghari sebesar 26,4 persen, dan pada 2017 meningkat menjadi 27,9 persen," kata dr. Elfie menambahkan.
 

Pewarta: Muhamad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018