Jambi (Antaranews Jambi) - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kamaritiman Prof Rokhmin Dahuri mengukuhkan pengurus wilayah Gerakan Tani Nelayan Indonesia (GANTI) Provinsi Jambi di Kantor DPD PDIP Jambi, Sabtu (23/6).
"Sekitar 40 persen rakyat Indoneisa bekerja di dua sektor ini dan secara potensi dua sektor itu besar sekali. Namun belum termenafaatkan dengan baik," katanya usai melantik pengurus GANTI Provinsi Jambi itu.
Prof Rokhmin menjelaskan, organisasi sayap PDIP itu akan memfasilitasi di dua sektor tersebut secara terpadu mulai dari sarana dan prasarana, produksi, pengolahan hingga menjamin pasar.
Sektor tani katanya meliputi petani pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Sedangkan sektor nelayan meliputi perikanan tangkap laut, perikanan tangkap air tawar dan budidaya.
Menurutnya di Jambi potensi pertanian sangat besar namun belum termanfaatkan dengan baik. Begitu juga sektor perikanan, dimana Jambi sudah menjadi salah satu sentra perikanan tawar.
"Kita melihat Jambi sudah berkembang dengan keramba apungnya dan produksi ikan budidayanya juga besar bahkan ada sentra perikanan air tawar. Ini yang akan kita manfaatkan agar lebih baik," katanya.
Prof Rokhmin mengatakan progam GANTI akan menyentuh langsung ke petani, seperti memberikan penyuluhan teknologi sehingga berdampak pada produksi tani dan nelayan dan berimbas pada kesejahteraan kaum tersebut.
GANTI lanjutnya akan menggarap dua sektor itu mulai dari hulu hingga hilir. Contoh nelayan tidak lagi membeli jaring dari pabrik tapi di unit usaha GANTI, dan tentu harganya juah lebih murah dari harga biasa mereka beli karena tidak akan lagi memakai pelantara.
"Ganti lingkup bisnisnya menjual sarana dan prasarana produksi yang dibutuhkan petani dan nelayan dan menciptakan bahan jadi sehingga tidak lagi menjual barang mentah. Seperti harus ada pabrik es untuk ikan sehingga bisa dijual kapan saja di seluruh Indonesia dan diupayakan bisa ekspor," katanya menjelaskan.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era kabinet Gotong Royong itu menyakini GANTI akan menjadi unit usaha besar dan mampu mengurangi pengangguran dan kemiskinan sehingga visi membantu menyejahterakan kaum tani dan nelayan tercapai.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Sekitar 40 persen rakyat Indoneisa bekerja di dua sektor ini dan secara potensi dua sektor itu besar sekali. Namun belum termenafaatkan dengan baik," katanya usai melantik pengurus GANTI Provinsi Jambi itu.
Prof Rokhmin menjelaskan, organisasi sayap PDIP itu akan memfasilitasi di dua sektor tersebut secara terpadu mulai dari sarana dan prasarana, produksi, pengolahan hingga menjamin pasar.
Sektor tani katanya meliputi petani pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Sedangkan sektor nelayan meliputi perikanan tangkap laut, perikanan tangkap air tawar dan budidaya.
Menurutnya di Jambi potensi pertanian sangat besar namun belum termanfaatkan dengan baik. Begitu juga sektor perikanan, dimana Jambi sudah menjadi salah satu sentra perikanan tawar.
"Kita melihat Jambi sudah berkembang dengan keramba apungnya dan produksi ikan budidayanya juga besar bahkan ada sentra perikanan air tawar. Ini yang akan kita manfaatkan agar lebih baik," katanya.
Prof Rokhmin mengatakan progam GANTI akan menyentuh langsung ke petani, seperti memberikan penyuluhan teknologi sehingga berdampak pada produksi tani dan nelayan dan berimbas pada kesejahteraan kaum tersebut.
GANTI lanjutnya akan menggarap dua sektor itu mulai dari hulu hingga hilir. Contoh nelayan tidak lagi membeli jaring dari pabrik tapi di unit usaha GANTI, dan tentu harganya juah lebih murah dari harga biasa mereka beli karena tidak akan lagi memakai pelantara.
"Ganti lingkup bisnisnya menjual sarana dan prasarana produksi yang dibutuhkan petani dan nelayan dan menciptakan bahan jadi sehingga tidak lagi menjual barang mentah. Seperti harus ada pabrik es untuk ikan sehingga bisa dijual kapan saja di seluruh Indonesia dan diupayakan bisa ekspor," katanya menjelaskan.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era kabinet Gotong Royong itu menyakini GANTI akan menjadi unit usaha besar dan mampu mengurangi pengangguran dan kemiskinan sehingga visi membantu menyejahterakan kaum tani dan nelayan tercapai.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018