Jambi, (Antaranews Jambi) - Perusahaan perkebunan nasional Asian Agri memberikan hadiah kepada lima desa bebas api di Provinsi Jambi masing-masing senilai Rp100 juta atas upaya mereka menjaga kawasan desanya dari kebakaran hutan dan lahan.
"Hari ini kami berikan penghargaan kepada lima desa dari tujuh desa bebas api bikaan Asian Agri di Jambi, masing-masing Rp100 juta," kata Head Sustainability Operation & CSR Asian Agri Welly Pardede pada halalbilhalal dan silaturahim dengan pimpinan media massa di Jambi di Kota Jambi, Selasa (3/7).
Kegiatan penyerahan perhargaan itu dilakukan di Kota Jambi oleh Regional Head Plantation Asian Agri Jambi Sahrul Hasibuan kepada perwakilan dari masing-masing desa bebas api yakni kepala desa, Ketua BPD serta "crew leader" atau pemuda penggerak kegiatan kampanye desa bebas api.
Kelima desa bebas api binaan Asian Agri itu adalah Desa Lubuk Lawas, Desa Tuo Sumay, Desa Teriti, Desa Suo Suo, Desa Muaro Sekalo yakni desa sekitar perkebunan di Kabupaten Tebo, Bungo dan Tanjung Jabung Timur.
Willy menyebutkan, sebanyak tujuh desa yang tergabung dalam program itu dalam binaan Asian Agri tercatat mampu menekan secara signifikan angka kebakaran hingga mencapai ratusan hektare di daerah itu. Ia menyebutkan masih ada kebakaran di dua desa binaan yang disebabkan aktivitas pembukaan lahan, namun secara umum luasan kasus kebakaran hutannya jauh menyusut.
Kontribusi masyarakat desa yang tergabung dalam masyarakat peduli api (MPA) dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya pemerintah dan pihak keamanan merupakan salah satu kunci keberhasilan program desa bebas api itu.
"Dalam program ini, kami merekrut 'crew leader' yakni kader kami di desa bebas api yang melakukan pembinaan, edukasi dan kampanye untuk pencegahan kebakaran hutan, salah satunya menekan angka pembakaran lahan dengan pendekatan masing-masing," katanya.
Manajer Sustainability Operational Asian Agri Zulbahri juga menyebutkan, peranan 'crew leader' menjadi salah satu unsur keberhasilan program ini. Mereka menjadi kader atau mandor di lapangan untuk pencegahan karhutla dengan dibekali dengan kemampuan komunikasi, pengetahuan lingkungan.
"Bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di desa, namun penekanan tahun ini diharapkan untuk pembelian kendaraan trail untuk crew leader agar bisa lebih mobile dalam menjalankan tugasnya," kata Zulbahri.
Program Desa Bebas Api binaan Asian Agri dimulai tahun 2016 diawali dengan bermitra dengan tujuh desa di Riau, kemudian tahun 2017 dikembangkan labi termasuk dengan tujuh desa di Provinsi Jambi.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan MoU program desa bebas api tahun 2018-2019 dengan desa binaan itu yang dilakukan oleh perwakilan aparat desa dengan Head Suatainability Operation & CSR Asian Agri Willy Pardede.
Sementara itu salah seorang 'crew leader' dari Desa Muara Sekalo Kabupaten Tebo, Ade Chandra menyebutkan sinergitas antara crew leder dan aparat desa dan keamanan terjalin. Ia melakukan kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat melalui pendekatan kekeluargaan serta mengurangi kebiasaan masyarakat setempat melakukan pembakaran lahan untuk membuka lahannya.
"Pencegahan itu dibarengi dengan sosialisasi dan kampanye aturan dan dampak hukum dari kerugian dari kebiasaan pembakaran lahan itu," kata Ade Chandra.
Hadir pula pada kesempatan itu Head Coorporate Communication Maria Sidabutar dan Humas Lidya Veronica.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Hari ini kami berikan penghargaan kepada lima desa dari tujuh desa bebas api bikaan Asian Agri di Jambi, masing-masing Rp100 juta," kata Head Sustainability Operation & CSR Asian Agri Welly Pardede pada halalbilhalal dan silaturahim dengan pimpinan media massa di Jambi di Kota Jambi, Selasa (3/7).
Kegiatan penyerahan perhargaan itu dilakukan di Kota Jambi oleh Regional Head Plantation Asian Agri Jambi Sahrul Hasibuan kepada perwakilan dari masing-masing desa bebas api yakni kepala desa, Ketua BPD serta "crew leader" atau pemuda penggerak kegiatan kampanye desa bebas api.
Kelima desa bebas api binaan Asian Agri itu adalah Desa Lubuk Lawas, Desa Tuo Sumay, Desa Teriti, Desa Suo Suo, Desa Muaro Sekalo yakni desa sekitar perkebunan di Kabupaten Tebo, Bungo dan Tanjung Jabung Timur.
Willy menyebutkan, sebanyak tujuh desa yang tergabung dalam program itu dalam binaan Asian Agri tercatat mampu menekan secara signifikan angka kebakaran hingga mencapai ratusan hektare di daerah itu. Ia menyebutkan masih ada kebakaran di dua desa binaan yang disebabkan aktivitas pembukaan lahan, namun secara umum luasan kasus kebakaran hutannya jauh menyusut.
Kontribusi masyarakat desa yang tergabung dalam masyarakat peduli api (MPA) dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya pemerintah dan pihak keamanan merupakan salah satu kunci keberhasilan program desa bebas api itu.
"Dalam program ini, kami merekrut 'crew leader' yakni kader kami di desa bebas api yang melakukan pembinaan, edukasi dan kampanye untuk pencegahan kebakaran hutan, salah satunya menekan angka pembakaran lahan dengan pendekatan masing-masing," katanya.
Manajer Sustainability Operational Asian Agri Zulbahri juga menyebutkan, peranan 'crew leader' menjadi salah satu unsur keberhasilan program ini. Mereka menjadi kader atau mandor di lapangan untuk pencegahan karhutla dengan dibekali dengan kemampuan komunikasi, pengetahuan lingkungan.
"Bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di desa, namun penekanan tahun ini diharapkan untuk pembelian kendaraan trail untuk crew leader agar bisa lebih mobile dalam menjalankan tugasnya," kata Zulbahri.
Program Desa Bebas Api binaan Asian Agri dimulai tahun 2016 diawali dengan bermitra dengan tujuh desa di Riau, kemudian tahun 2017 dikembangkan labi termasuk dengan tujuh desa di Provinsi Jambi.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan MoU program desa bebas api tahun 2018-2019 dengan desa binaan itu yang dilakukan oleh perwakilan aparat desa dengan Head Suatainability Operation & CSR Asian Agri Willy Pardede.
Sementara itu salah seorang 'crew leader' dari Desa Muara Sekalo Kabupaten Tebo, Ade Chandra menyebutkan sinergitas antara crew leder dan aparat desa dan keamanan terjalin. Ia melakukan kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat melalui pendekatan kekeluargaan serta mengurangi kebiasaan masyarakat setempat melakukan pembakaran lahan untuk membuka lahannya.
"Pencegahan itu dibarengi dengan sosialisasi dan kampanye aturan dan dampak hukum dari kerugian dari kebiasaan pembakaran lahan itu," kata Ade Chandra.
Hadir pula pada kesempatan itu Head Coorporate Communication Maria Sidabutar dan Humas Lidya Veronica.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018