Jeddah, Arab Saudi (Antaranews Jambi) - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tak lama lagi akan meresmikan pengoperasian kereta cepat Haramain yang menghubungkan kota suci Makkah dan Madinah melalui Jeddah.
"Dengan kecepatan maksimal 300 kilometer per jam, perjalanan Mekah-Madinah yang berjarak sekitar 449 kilometer dapat ditempuh dalam waktu sekitar dua jam," ujar Pengawas Operasi dan Pemeliharaan Stasiun King Abdul Aziz Economic City (KAEC) Saleem Mohammed Amin Bakshsh di Jeddah, Senin (16/7).
Stasiun KAEC yang berada di antara Mekah dan Madinah menjadi penghubung dua kota suci tersebut. Perjalanan dari Stasiun KAEC ke Mekah akan memakan waktu sekitar 55 menit, dan demikian juga perjalanan dari KAEC ke Madinah.
Saleem menjelaskan bangunan Stasiun KAEC, yang berada sekitar 110 kilometer dari pusat kota Jeddah, merupakan rancangan dari perusahaan arsitektur Inggris, sementara teknologi yang digunakan dalam pengoperasian kereta disediakan oleh perusahaan asal Spanyol Talgo.
Dukungan teknologi dalam pelayanan di Stasiun KAEC mencakup mesin pembelian tiket, pengecekan tiket kereta pada pintu masuk menuju peron, serta fasilitas pelayanan di dalam kereta.
Stasiun KAEC juga dilengkapi memiliki ruang sholat yang luas, peturasan, ruang tunggu, serta tempat belanja dan restoran. Pada siang hari, penerangan seluruh ruangan stasiun berasal dari reflektor cahaya matahari yang dipasang di atas bangunan stasiun. Listrik hanya digunakan pada malam hari.
Petugas Pelayanan di Stasiun KAEC Rayan Al-Thoubaiti menjelaskan stasiun ini memiliki enam jalur kereta, dua jalur ganda di tengah, dan masing-masing satu jalur tunggal di tepi kanan dan kiri.
"Panjang total dari setiap kereta adalah 216 meter dan terdiri dari 13 gerbong, yakni delapan gerbong untuk kelas ekonomi dan lima gerbong untuk kelas bisnis," jelasnya, menambahkan bahwa kereta tersebut digerakkan dengan listrik berkekuatan 25.000 volt.
Di dalam gerbong kereta, para penumpang dapat memesan makanan dan minuman dari kafetaria, menggunakan listrik dan internet, serta mengakses informasi mengenai peta perjalanan, jarak dan waktu tempuh perjalanan, serta suhu di luar kereta dari layar monitor yang tersedia.
Rayan mengatakan kereta cepat akan melewati lima stasiun sepanjang rute Mekah - Madinah, yakni Stasiun Mekah, Stasiun Jeddah, Stasiun Bandara King Abdul Aziz, Stasiun KAEC dan Stasiun Madinah.
Rayan menambahkan setiap kereta tunggal dapat mengangkut 417 penumpang, dan kereta bertingkat 834 penumpang. Dengan kapasitas sebanyak itu, kereta cepat Harramain siap melayani masyarakat dan para pengunjung dari luar Arab Saudi, terutama jamaah haji dan umrah.
Laman Arab News pada 7 Mei 2018 mengutip pernyataan Menteri Transportasi Arab Saudi Nabil bin Mohammed Al-Amoudi mengatakan kereta cepat itu akan mulai beroperasi September dan ketika beroperasi penuh awal 2019 akan bisa mengangkut sampai 60 juta penumpang setiap tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Dengan kecepatan maksimal 300 kilometer per jam, perjalanan Mekah-Madinah yang berjarak sekitar 449 kilometer dapat ditempuh dalam waktu sekitar dua jam," ujar Pengawas Operasi dan Pemeliharaan Stasiun King Abdul Aziz Economic City (KAEC) Saleem Mohammed Amin Bakshsh di Jeddah, Senin (16/7).
Stasiun KAEC yang berada di antara Mekah dan Madinah menjadi penghubung dua kota suci tersebut. Perjalanan dari Stasiun KAEC ke Mekah akan memakan waktu sekitar 55 menit, dan demikian juga perjalanan dari KAEC ke Madinah.
Saleem menjelaskan bangunan Stasiun KAEC, yang berada sekitar 110 kilometer dari pusat kota Jeddah, merupakan rancangan dari perusahaan arsitektur Inggris, sementara teknologi yang digunakan dalam pengoperasian kereta disediakan oleh perusahaan asal Spanyol Talgo.
Dukungan teknologi dalam pelayanan di Stasiun KAEC mencakup mesin pembelian tiket, pengecekan tiket kereta pada pintu masuk menuju peron, serta fasilitas pelayanan di dalam kereta.
Stasiun KAEC juga dilengkapi memiliki ruang sholat yang luas, peturasan, ruang tunggu, serta tempat belanja dan restoran. Pada siang hari, penerangan seluruh ruangan stasiun berasal dari reflektor cahaya matahari yang dipasang di atas bangunan stasiun. Listrik hanya digunakan pada malam hari.
Petugas Pelayanan di Stasiun KAEC Rayan Al-Thoubaiti menjelaskan stasiun ini memiliki enam jalur kereta, dua jalur ganda di tengah, dan masing-masing satu jalur tunggal di tepi kanan dan kiri.
"Panjang total dari setiap kereta adalah 216 meter dan terdiri dari 13 gerbong, yakni delapan gerbong untuk kelas ekonomi dan lima gerbong untuk kelas bisnis," jelasnya, menambahkan bahwa kereta tersebut digerakkan dengan listrik berkekuatan 25.000 volt.
Di dalam gerbong kereta, para penumpang dapat memesan makanan dan minuman dari kafetaria, menggunakan listrik dan internet, serta mengakses informasi mengenai peta perjalanan, jarak dan waktu tempuh perjalanan, serta suhu di luar kereta dari layar monitor yang tersedia.
Rayan mengatakan kereta cepat akan melewati lima stasiun sepanjang rute Mekah - Madinah, yakni Stasiun Mekah, Stasiun Jeddah, Stasiun Bandara King Abdul Aziz, Stasiun KAEC dan Stasiun Madinah.
Rayan menambahkan setiap kereta tunggal dapat mengangkut 417 penumpang, dan kereta bertingkat 834 penumpang. Dengan kapasitas sebanyak itu, kereta cepat Harramain siap melayani masyarakat dan para pengunjung dari luar Arab Saudi, terutama jamaah haji dan umrah.
Laman Arab News pada 7 Mei 2018 mengutip pernyataan Menteri Transportasi Arab Saudi Nabil bin Mohammed Al-Amoudi mengatakan kereta cepat itu akan mulai beroperasi September dan ketika beroperasi penuh awal 2019 akan bisa mengangkut sampai 60 juta penumpang setiap tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018