Jambi (Antaranews Jambi)- Sejumlah peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Maluku Utara saat kunjungan lapangan mengaku takjub dengan keindahan panorama hamparan perkebunan teh Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi.

"Sangat indah sekali, saya baru pertama melihat hamparan perkebunan teh seperti ini. Di Maluku Utara tidak ada," kata salah seoarang peserta SMN asal Maluku Utara, Andi saat ditemui di perkebunan teh Kayu Aro, Sabtu.

Sebanyak 23 peserta SMN asal wilayah timur Indonesia itu difasilitasi PT Perkebunan Nusantara (Persero) VI selaku pelaksana program BHUN 2018 dengan melakukan kunjungan lapangan di perkebunan teh tertua di Indonesia.

Para peserta SMN beserta guru pendampingnya itu keliling di perkebunan dan menikmati panorama hamparan pohon teh dengan latar Gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia.

Menurut Andi, meskipun sempat lelah dalam perjalanan menuju Kabupaten Kerinci yang memakan waktu hingga 10 jam itu tidak sia-sia. Pasalnya kelelahannya itu terbayarkan dengan keindahan panorama perkebunan teh.

"Memang kami sebelumnya pada capek diperjalanan. Tapi setelah sampai di Kerinci kami takjub sekali dengan keindahannya," kata Andi.

Hal senada juga dikatakan Ila, dengan mengenal potensi dan unggulan dari daerah lain akan mempererat hubungan sebagai satu kesatuan rakyat Indonesia.

"Kita tadi bersama masyarakat juga jalan santai di sini, kami suka sekali udaranya sejuk," kata Ila.

Selain melihat panorama keindahan hamparan perkebunan teh, mereka juga mendapatkan penjelasan proses pemetikan teh dari Manajer Unit Usaha Kayu Aro PTPN6, Sulistyo. 

Sulistyo menjelaskan kepada puluhan peserta bagaimana memetik pucuk daun teh yang unggul untuk menciptakan cita rasa khas teh dari perkebunan itu.

Para peserta pun cukup antusias dan aktif bertanya mengenai proses hulu produksi teh tersebut.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) selaku BUMN yang memfasilitasi program SMN menyebutkan, program tersebut merupakan program yang dapat membangun generasi untuk menjadi agen penerus bangsa dengan mengenali potensi dam unggul di luar daerah.

Sementara itu, perkebunan teh Kayu Aro yang merupakan salah satu unit usaha andalan PTPN6 itu merupakan perkebunan teh tertua di Indonesia yang menjadi peninggalan masa kolonial Belanda tahun 1920.

Perkebunan teh kayu aro itu tepatnya terletak di kaki Gunung Kerinci atau di Kecamatan Kayu Aro yang berjarak 434 kilometer dari pusat Kota Jambi atau 10 jam perjalanan darat.

Berdasarkan situs informasi pariwisata menyatakan bahwa perkebunan itu merupakan yang terluas dan tertinggi kedua di dunia setelah Perkebunan Teh Darjeeling yang ada di Himalaya, India. 

Perkebunan Teh Kayu Aro memiliki luas sekitar 2.500 hektare  dan berada di ketinggian 1.600 mdpl.
 

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018