Jambi (Antaranews Jambi) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi Fachrori Umar berharap Hutan Kota di Kelurahan Rano, Muarasabak, Kabupaten Tanjungjabung Timur dapat dijadikan lokasi ekowisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. 
     
"Saya harap ke depan Hutan Kota Muarasabak ini diarahkan jadi pusat lokasi pelayanan informasi terpadu kehutanan dan ekowisata di Kabupaten Tanjungjabung Timur ini," kata Fachrori usai pencanangan pembangunan Hutan Kota Muarasabak dan penanaman pohon langka yang diinisiasi PetroChina Jabung Ltd di Muarasabak, Rabu.
     
Hutan Kota Muarasabak memiliki luas 83 hektare dan dua hektar dari kawasan ini juga akan ditanami  kopi jenis liberika. Hutan itu juga akan dijadikan untuk pembelajaran kopi liberika, agro wisata, kuliner dan taman bermain anak yang akan terhubung dengan jalan-jalan pedestrian.
     
Selain itu Hutan Kota Muarasabak akan ditanami jenis tanaman endemik kabupaten itu yang mulai langka seperti jelutung rawa, samin, gaharu, pulau rawa, leban, ketapang, tembesu, simpur bengkal kelapa, asam kandis, asam gelugur, nibung putih, bira-bira, sagu, bungur dan asai.
     
Melihat rencana desain hutan kota ini, Fachrori mengharapkan agar masyarakat dapat menjaga hutan tersebut untuk mensejahterahkan masyarakat.
     
"Saya berpesan agar masyarakat senantiasa memelihara Hutan Kota Muarasabak, masalah kita kadang pada pemeliharaan dan perawatan," ujarnya.
     
Menurutnya dengan adanya Hutan Kota tersebut masyarakat dapat melihat secara langsung jenis-jenis tanaman yang menjadi ciri khas dari Kabupaten Tanjungjabung Timur yang mungkin saat ini sudah sangat langka, terutama untuk pengembangan kopi yang diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tanjungjabung Timur.
     
Dengan adanya tanaman yang langka yang ada di Hutan Kota ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui bahwa Jambi memiliki potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa. 
     
"Dan dengan adanya pengembangan dan pembelajaran tentang kopi liberika ini masyarakat juga tau bahwa kopi itu bukan saja disukai oleh masyarakat lokal tetapi juga internasional karena jenis liberika hanya bisa tumbuh di lahan gambut  yang memiliki ciri khas tersendiri dalam aroma dan rasa," kata Fachrori menambahkan.
     
Sementara itu, Field Manager PetroChina Jabung Ltd, Slamet Supriyanta yang merupakan mitra pemerintah dalam pengembangan Hutan Kota itu mengatakan tujuan dibangunnya Hutan Kota adalah untuk pelestarian, keserasian dan keseimbangan ekosistem perkotaan yang meliputi unsur lingkungan sosial dan budaya.
     
"Kami berharap dengan adanya kegiatan penanaman pohon di kawasan Hutan Kota ini tercapai pembangunan berkelanjutan yang mencakup tiga lingkup kebijakan yaitu pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan," kata Slamet.
     
Dijelaskannya, konsep pembangunan Huta Kota tentunya sangalah positif, dimana nantinya dapat berfungsi sebagai hutan edukasi, wisata serta riset. 
     
Apalagi hutan yang akan dikembangkan tentunya menyangkut masalah spesies kayu yang pernah dimiliki oleh hutan alam Kabupaten Tanjungjabung Timur. Seperti jenis ramin, meranti, merbau dan jenis tanaman hutal alam lainnya.
     
"Jadi ketika orang mau melihat kayu hutan seperti meranti, merbau, ramin dan jenis lainnya tentu akan ditemukan di Hutan Kota Muarasabak," katanya.
     
Sebab itu kata Slamet, PetroChina berinisiasi den bersinergi dengan Pemkab Tanjungjabung Timur untuk melaksanakan kegiatan penanaman pohon di wilayah Kabupaten Tanjungjabung Timur.
     
Dimana kegiatan penanaman pohon langka itu secara simbolis dilaksanakan di kawasan Hutan Kota di kelurahan Rano dan HLG Sei Londerang di Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjungjabung Timur.***

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018