Palembang, Antaranews Jambi - Dua mahasiswa Universitas Sriwijaya Palembang, yakni Muhammad Razaq dan M Gilang Sukma Bagaskara, yang tergabung dalam Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Pecinta Alam (Mafesripala) berhasil mencapai puncak gunung Elbrus di Rusia, pada 6 September 2018.
"Pendakian gunung Elbrus ini merupakan misi ketiga mereka dari tujuh target pendakian gunung tertinggi di dunia (seven summits)," kata salah satu pendaki Muhammad Razag melalui pesan singkatnya kepada Antara di Palembang, Senin.
Kedua pendaki itu sebelumnya juga telah melakukan pendakian dua gunung, yaitu Puncak Jaya Wijaya di Papua pada April 2017 dan Kilimanjaro di Afrika pada Mei 2018.
Elbrus merupakan salah satu gunung tertinggi di dunia (5.642 meter) di atas permukaan laut (dpl). Kedua mahasiswa itu mencapai puncak gunung pada 6 September 2018 pukul 11.15 waktu setempat atau pukul 15.15 WIB.
"Ini semua berkat usaha, semangat tim dan panitia yang diiringi doa dari seluruh anggota Mafesripala, keluarga dan seluruh pihak yang membantu kami dalam ekspedisi ini," ujar Razag.
Kedua pendaki itu berangkat dari Palembang pada 30 Agustus lalu dan memulai pendakian pada Kamis, 6 September.
Sebelum mendaki mereka memulai persiapan "summit attack" pada pukul 02.00 waktu Rusia, lalu pukul 04.00 memulai perjalanan menuju 'Leuprush' dan naik menggunakan 'snowcat'.
"Kami beristirahat setelah sampai di lintasan 'fix rope' hingga pada shudle," katanya.
Kemudian pada pukul 09.00 cuaca menjadi sulit karena kondisi angin sangat kencang dan mereka memutuskan untuk menghentikan perjalanan sementara hingga cuaca kondusif.
Setelah reda, tim akhirnya melanjutkan perjalanan di lintasan hingga sampai pada puncak Elbrus, tepat pada pukul 11.15 waktu Rusia.
Menanggapi keberhasilan tim Mafesripala Unsri, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unsri Agung Firman Sampurna mengatakan dirinya sangat bangga atas keberhasilan Mafesripala di puncak ketiga dari seven summit.
"Ini membanggakan, karena mereka membawa nama besar kampus Unsri dan semoga ke depan keberhasilan ini bisa membawa nilai-nilai positif semua mahasiswa," ujar dia.
Muhammad Razaq dan M Gilang Sukma Bagaskara sebelum berangkat, sebelumnya menjalani serangkaian tes dan pelatihan terpadu di kawasan kampus Universitas Sriwijaya.
Keduanya berhasil melewati tes yang komprehensif mengenai kemampuan dasar bertahan hidup dan pengetahuan pendakian di gunung es agar bisa menjalani misi tersebut dengan maksimal.
Tim Mafesripala juga berkonsultasi dengan beberapa 'sumitter' (pendaki tujuh puncak dunia) asal Indonesia dalam tahapan proses ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Pendakian gunung Elbrus ini merupakan misi ketiga mereka dari tujuh target pendakian gunung tertinggi di dunia (seven summits)," kata salah satu pendaki Muhammad Razag melalui pesan singkatnya kepada Antara di Palembang, Senin.
Kedua pendaki itu sebelumnya juga telah melakukan pendakian dua gunung, yaitu Puncak Jaya Wijaya di Papua pada April 2017 dan Kilimanjaro di Afrika pada Mei 2018.
Elbrus merupakan salah satu gunung tertinggi di dunia (5.642 meter) di atas permukaan laut (dpl). Kedua mahasiswa itu mencapai puncak gunung pada 6 September 2018 pukul 11.15 waktu setempat atau pukul 15.15 WIB.
"Ini semua berkat usaha, semangat tim dan panitia yang diiringi doa dari seluruh anggota Mafesripala, keluarga dan seluruh pihak yang membantu kami dalam ekspedisi ini," ujar Razag.
Kedua pendaki itu berangkat dari Palembang pada 30 Agustus lalu dan memulai pendakian pada Kamis, 6 September.
Sebelum mendaki mereka memulai persiapan "summit attack" pada pukul 02.00 waktu Rusia, lalu pukul 04.00 memulai perjalanan menuju 'Leuprush' dan naik menggunakan 'snowcat'.
"Kami beristirahat setelah sampai di lintasan 'fix rope' hingga pada shudle," katanya.
Kemudian pada pukul 09.00 cuaca menjadi sulit karena kondisi angin sangat kencang dan mereka memutuskan untuk menghentikan perjalanan sementara hingga cuaca kondusif.
Setelah reda, tim akhirnya melanjutkan perjalanan di lintasan hingga sampai pada puncak Elbrus, tepat pada pukul 11.15 waktu Rusia.
Menanggapi keberhasilan tim Mafesripala Unsri, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unsri Agung Firman Sampurna mengatakan dirinya sangat bangga atas keberhasilan Mafesripala di puncak ketiga dari seven summit.
"Ini membanggakan, karena mereka membawa nama besar kampus Unsri dan semoga ke depan keberhasilan ini bisa membawa nilai-nilai positif semua mahasiswa," ujar dia.
Muhammad Razaq dan M Gilang Sukma Bagaskara sebelum berangkat, sebelumnya menjalani serangkaian tes dan pelatihan terpadu di kawasan kampus Universitas Sriwijaya.
Keduanya berhasil melewati tes yang komprehensif mengenai kemampuan dasar bertahan hidup dan pengetahuan pendakian di gunung es agar bisa menjalani misi tersebut dengan maksimal.
Tim Mafesripala juga berkonsultasi dengan beberapa 'sumitter' (pendaki tujuh puncak dunia) asal Indonesia dalam tahapan proses ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018