Jambi, (Antaranews Jambi) - Kepala kepolisian daerah (Kapolda) Jambi Irjen Pol Muchlis AS mengajak mahasiswa di daerah itu berlaku bijak dalam menggunakan media sosial dan menolak berita 'hoax'.
"Saya tidak ingin ada mahasiswa yang menggunakan media sosial untuk berbuat negatif, gunakan media sosial dengan bijak untuk hal-hal yang positif, hindari provokasi dan jangan terjebak ujaran kebencian, karena dapat merugikan," kata Kapolda saat menyampaikan kuliah umum bertema "Say No to Hoax and Cyber Crime" di gedung Balaiurang, Universitas Jambi, Senin.
Di tahun politik, kata Kapolda Jambi, masyarakat agat tidak mudah terpancing dengan berita yang tidak jelas kebenaran dan sumbernya. Selain itu memiliki kepekaan dan bijak dalam menyaring informasi dengan ,mengambil nilai positif dan mencegah hal negatif demi keutuhan NKRI.
Diakui Kapolda Jambi saat ini tim cyber crime Polda Jambi selalu berpatroli di dunia maya mencari konten-konten yang menyesatkan dan berita hoax bagi masyarakat.
"Bisanya perbuatan tersebut dilakukan dalam bentuk perbuatan tidak menyenangkan di media sosial facebook. Bila ditemukan biasanya, petugas langsung melakukan penutupan atau 'take down' akun media sosial tersebut," Irjen Pol Muchlis AS menambahkan.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Saya tidak ingin ada mahasiswa yang menggunakan media sosial untuk berbuat negatif, gunakan media sosial dengan bijak untuk hal-hal yang positif, hindari provokasi dan jangan terjebak ujaran kebencian, karena dapat merugikan," kata Kapolda saat menyampaikan kuliah umum bertema "Say No to Hoax and Cyber Crime" di gedung Balaiurang, Universitas Jambi, Senin.
Di tahun politik, kata Kapolda Jambi, masyarakat agat tidak mudah terpancing dengan berita yang tidak jelas kebenaran dan sumbernya. Selain itu memiliki kepekaan dan bijak dalam menyaring informasi dengan ,mengambil nilai positif dan mencegah hal negatif demi keutuhan NKRI.
Diakui Kapolda Jambi saat ini tim cyber crime Polda Jambi selalu berpatroli di dunia maya mencari konten-konten yang menyesatkan dan berita hoax bagi masyarakat.
"Bisanya perbuatan tersebut dilakukan dalam bentuk perbuatan tidak menyenangkan di media sosial facebook. Bila ditemukan biasanya, petugas langsung melakukan penutupan atau 'take down' akun media sosial tersebut," Irjen Pol Muchlis AS menambahkan.***2***
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018