Jambi, (Antaranews Jambi) - Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Syaifuddin Jambi yang menuntut mundur anggota dewan terlibat gratifikasi, berujung bentrok  dengan aparat kepolisian di depan kantor  DPRD Provinsi Jambi, di Telanaipura Kota Jambi, Kamis.

Awalanya aksi ujukrasa mahasiswa UIN STS Jambi didepan gedung DPRD Provinsi Jambi berjalan damai dengan orasi yang disampaikan oleh mahasiswa yang menuntut seluruh anggota DPRD Jambi untuk mundur dan mengosongkan gedung karena disebut terlibat kasus gratifikasi atau suap pengesahan APBD Jambi 2018 yang kasusnya ditangani KPK dalam proses persidangan.

Namun sekitar pukul 11.00 WIB, setelah beberapa jam para mahasiswa  berorasi, tanpa  diketahui penyebabnya tiba-tiba terjadi  keributan sehingga terjadi bentrok antara aparat kepolisian.

Saling dorong dan kejar antara mahasiswa dan polisi terjadi di halaman gedung dewan tersebut. Aparat kepolisian terlihat masih terus berjaga di depan pintu masuk gedung DPRD Provinsi Jambi dengan perlengkapan lengkap anti huru hara.

Ratusan mahasiswa minta gedung DPRD dikosongkan dari anggota  yang terlibat gratifikasi dan suap APBD 2018. Massa juga berharap malapetaka yang menimpa Jambi tidak terulang kembali.

Mahasiswa juga meminta Gubernur non aktif Jambi Zumi Zola Zulkifli yang telah ditetapkan dan menjadi tersangka oleh KPK dalam kasus garifikasi dan suap itu  juga mundur.

Hingga pukul 11.30 WIB situasi di gedung DPRD Provinsi Jambi masih dijaga dan mahasiswa juga masih  terus berorasi menyampaikan tuntutannya.
 





 

Pewarta: Nanang Mairiadi dan Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018