Jambi, (Antaranews Jambi) - Ibu rumah tangga di Mestong Kecamatan Tanjung Pauh Kabupaten Muarojambi kesulitan mendapatkan dan membeli "Si Melon" alias gas elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram .
Kelangkaan gas bersubsidi telah terjadi satu bulan terakhir di Desa Mestong, Kabupaten Muaro Jambi dan untuk mendapatkannya harus antre sekitar tiga jam di pangkalan didaerah tersebut, kata Harsih (45) seorang ibu rumah tangga di Desa Mestong, Selasa.
Akibat kelangkaan gas elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram tersebut, membuat warga sebagian beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak menjelang gas kembali normal di daerah itu.
Hasil pantauan di Desa Mestong, Muarojambi, tampak dibeberapa pangkalan ramai warga yang berburu untuk mendapatkan gas tersebut.
Harsih mengatakan sudah mencari ke sejumlah warung yang jaraknya dua kilometer dari rumahnya, tetapi saat ini belum juga mendapatkan gas tiga kiogram itu dan bila ingin membeli kita harus pesan dahulu dengan harga Rp25 ribu per tabung sedangkan di pangkalan dijual Rp18 ribu per tabung.
Biasanya saat datang mobil angkutan tabung gas elpiji ke pangkalan yang ada di desa tersebut, warga langsung menyerbunya dan langsung panjang antrian pembeliannya dan habis terjual dan warga berharap pemerintah setempat bisa mengatasinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Kelangkaan gas bersubsidi telah terjadi satu bulan terakhir di Desa Mestong, Kabupaten Muaro Jambi dan untuk mendapatkannya harus antre sekitar tiga jam di pangkalan didaerah tersebut, kata Harsih (45) seorang ibu rumah tangga di Desa Mestong, Selasa.
Akibat kelangkaan gas elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram tersebut, membuat warga sebagian beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak menjelang gas kembali normal di daerah itu.
Hasil pantauan di Desa Mestong, Muarojambi, tampak dibeberapa pangkalan ramai warga yang berburu untuk mendapatkan gas tersebut.
Harsih mengatakan sudah mencari ke sejumlah warung yang jaraknya dua kilometer dari rumahnya, tetapi saat ini belum juga mendapatkan gas tiga kiogram itu dan bila ingin membeli kita harus pesan dahulu dengan harga Rp25 ribu per tabung sedangkan di pangkalan dijual Rp18 ribu per tabung.
Biasanya saat datang mobil angkutan tabung gas elpiji ke pangkalan yang ada di desa tersebut, warga langsung menyerbunya dan langsung panjang antrian pembeliannya dan habis terjual dan warga berharap pemerintah setempat bisa mengatasinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018