Jambi (Antaranews Jambi) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel mengajak masyarakat di Jambi agar beralih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berkualitas (nonsubsidi) dengan kadar 'octane' yang tinggi untuk konsumsi mesin kendaraannya.

"Kami ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa produk-produk bahan bakar yang disubsidi ini harus tepat sasaran, karena itu udah diatur dalam undang-undang yang punya klasifikasi tertentu bagi masyarakat kalangan bawah yang bisa menikmatinya," kata Comunication & Relation Pertamina MOR II Sumbagsel, Siti Rachmi Indahsari di Jambi, Jumat.

Pertamina MOR II Sumbagsel menggandeng LKBN Antara Biro Sumatera Selatan dan Biro Jambi menggelar kegiatan 'Talk Show' dengan mengusung tema "Yuk Move On ke Produk Berkualitas" yang diikuti sejumlah komunitas motor dan mobil, ojek online, mahasiswa, kalangan wartawan serta ibu-ibu rumah tangga di Kota Jambi.

Pada 'Talk Show' tersebut juga menghadirkan pembicara dari Pengamat Energi Universitas Jambi Ir Nazarudin Phd dan Kepala Bengkel Agung Toyota, Sutikna.

Pertamina kata Siti Rachmi, memiliki produk bahan bakar yang beraneka ragam, mulai dari bahan bakar premium, pertalite, pertamax, pertamax turbo dan kemudian bahan bakar diesel, terdiri dari solar, dexlite dan pertamina dex.

Kemudian untuk produk gas, Pertamina juga memiliki produk yang variatif, mulai dari gas ukuran tiga kilogram hingga bright gas ukuran 12 kilogram.

Sebab itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk mendukung kerja Pertamina, dimana tugas Pertamina yang dimiliki bangsa Indonesia menyediakan sumber energi yang berkualitas untuk masyarakat.

"Sebagai masyarakat yang peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia, kita mengajak yuk 'move on' ke produk yang berkualitas, sehingga produk yang subsidi ini lebih tepat sasaran untuk masyarakat kalangan bawah," katanya.

Sementara itu, Akademisi Universitas Jambi Nazarudin Phd mengatakan, dengan menggunakan bahan bakar yang memiliki research octane number (RON) yang lebih tinggi akan semakin baik untuk mesin kendaraan.

"Bahan bakar dengan octane yang tinggi, maka ketukan semakin rendah sehingga mesin kendaraan kita akan semakin awet dan kemudian proses pembakarannya akan lebih mudah," katanya menjelaskan.

Saat ini menurut dia, telah banyak pabrikan yang merancang mesin kendaraan dengan minimal menggunakan kadar octane RON 90 atau dengan konsumsi bahan bakar kompresi yang lebih tinggi.

"Dengan kita memilih energi atau bahan bakar dengan RON yang tinggi, maka dengan sendirinya kita telah andil dalam menjaga lingkunga, yakni bisa mengurangi polutan yang ada di alam dan mengurangi gas buang berbahaya co2," katanya menambahkan.



 

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Nanang Mairiadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018