Jakarta (Antaranews Jambi) - Penyelam dari Direktorat Polisi Air Baharkam Polri yang diturunkan untuk proses evakuasi di hari kelima kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 masih menghadapi kendala arus air yang kuat.

"Untuk kendala saat ini arus di bawah sangat kuat, jadi masih melihat situasi. Tadi kendalanya arus masih kuat," ujar AKP Ibrahim Sajak kepada wartawan di lokasi pencarian perairan Karawang, Jumat.

Ibrahim mendapat tugas untuk menyelam di sekitar KM Victory yang diduga dibawahnya terdapat sisa bagian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh.

Kuatnya arus air di bawah dengan kedalaman 35 meter, Ibrahim yang saat menyelam memakai tali tetap terseret arus hingga sejauh lima meter.

Jarak pandang di dalam air pun dikatakannya terbatas sampai sekitar 2-3 meter saat melakukan pencarian korban dan sisa serpihan pesawat.

Kendala lain yang ditemui Ibrahim saat menyelam adalah ketebalan lumpur hingga dua meter yang diduga menyelimuti serpihan barang.

"Ketebalan lumpur kemarin kami menyelam sampai 35 meter, lumpur itu tebalnya dua meter, tetapi waktu itu belum ditemukan titik. Waktu hari ketiga," ujar Ibrahim.

Selama lima hari melakukan pencarian, Ibrahim dan rekan-rekannya di Ditpolair menemukan potongan pakaian, beberapa potongan bagian badan korban, tempat duduk penumpang serta sabuk pengaman.

Pada Jumat, sebanyak 18 penyelam diterjunkan dengan sistem bergantian berada di bawah air selama 15 menit.

Sementara secara keseluruhan sebanyak 119 penyelam diturunkan untuk proses evakuasi di hari kelima kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang berasal dari tujuh unsur diantaranya Ditpolair, Basarnas, Kopaska, Denjaka, Indonesia Diver dan Taifib.

Pencarian pada hari kelima difokuskan untuk mencari VCR (Voice Data Recorder) dan badan pesawat. Diperkirakan lokasinya tidak jauh dari lokasi ditemukannya FDR (Flight Data Recorder).

Baca juga: Polisi temukan tempat duduk Lion Air JT 610
Baca juga: Kemenhub bantu identifikasi korban Lion di RS Polri
Baca juga: Korban Lion Air berencana ingin lanjut kuliah

Pewarta: Dyah

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018