Jakarta (Antaranews Jambi) - Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat koordinasi di Jakarta, Senin, terkait pembangunan kembali atau rekonstruksi pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di Palu, Donggala dan Sigi.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Wali Kota Palu Hidayat dan Kepala Bappeda Sulteng Patta Tope.
"Hari ini kita membahas bagaimana kita menyelesaikan perencanaan pembangunan kembali rumah-rumah bagi masyarakat terdampak (bencana); karena ini menyangkut nanti daerah-daerah mana yang termasuk daerah merah," kata Wiranto selaku Koordinator Penanggulangan Bencana Sulteng di Kantor Wapres Jakarta, Senin.
Wiranto menjelaskan Pemerintah meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melalui Badan Geologi, untuk melakukan penelitian guna menetapkan "zona merah" atau daerah yang tidak boleh lagi ditinggali masyarakat pascabencana likuefaksi di Sulawesi Tengah.
"Tadi dipastikan oleh Badan Geologi Nasional untuk memastikan daerah mana yang masuk daerah merah. Dari sana kemudian akan kita lihat mana masyarakat yang harus kita pindahkan ke tempat-tempat aman," jelas Wiranto.
Pemerintah memberikan waktu untuk penelitian terhadap zona merah tersebut selama satu bulan, untuk kemudian ditentukan berapa luas wilayah dan jumlah kepala keluarga yang harus dipindahkan ke tempat baru.
"Dalam waktu sebulan ini harus selesai daerah mana yang merah, daerah mana sebagai pengganti, berapa jumlah yang harus kita pindahkan; itu semua kan perlu perencanaan yang matang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018