Jambi, (Antaranews Jambi) - Sebagian warga Desa Rambutan Masam Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Jambi yang jadi korban keracunan makanan saat mengikuti pengajian warga setempat pada Jumat (14/12) sampai saat ini masih mendapatkan perawatan di RSUD Muarabulian dan Puskesmas Rawat Inap Muara Tembesi.

“Saat ini yang mendapatkan perawatan di RSUD MUarabulian ada sebanyak 52 orang dan 11 orang mendapatkan perawatan di Puskesmas Muara Tembesi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari dr Elfi Yennie di Muarabulian, Sabtu.

Total korban keracunan makanan itu ada sebanyak 63 orang semuanya warga Desa Rambutan Masam yang masih mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan daerah itu.

Kejadian keracunan makan tersebut merupakan Kejadian Luas Biasa (KLB) pertama yang terjadi selama tiga tahun terakhir. Dalam penanganannya Dinas Kesehatan daerah itu telah melakukan prosedur penanganan KLB meliputi penanganan pasien, investigasi kasus, penyelidikan epidemologi dan pemeriksaan sampel-sampel makanan yang ada,

Pasca kejadian KLB keracunan tersebut Dinkes daerah itu melakukan investigasi ke desa Rambutan Masam, ada 79 orang yang menderita keracunan menjadi sampel dalam investigasi tersebut dan 63 orang diantaranya menjalani rawat inap. Dari 79 orang yang menderita keracunan tersebut, 69 orang merupakan wanita dan 10 orang laki-laki.

Sementara itu, berdasarkan golongan umur terdapat satu orang anak usia dibawah lima tahun, tujuh orang anak pada rentang usia lima sampai sembilan tahun. Selanjutnya sepuluh orang dengan rentang usia 10 sampai 14 tahun dan 61 orang berusai 15 tahun keatas.

“Berdasarkan hasil investigasi makanan gado-gado yang diduga menjadi sebab keracunan di buat sendiri oleh warga yang mengadakan acara pengajian dan bahan-bahannya dibeli ditoko dan pasar yang ada didaerah itu,” kata dr Elfi Yennie.

Adapun sampel yang telah diambil oleh petugas Dinas Kesehatan daerah itu yakni gado-gado yang telah dicampur rata dengan bumbu, feses dan muntahan. Sampel yang diambuil tersebut diambil untuk mendapatkan konfirmasi laboratorium tentang penyebab KLB keracunan. Sampel yang telah diambil tersebut dikirim ke Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Jambi pada tanggal 15 desember. Dan untuk sampel yang diperiksa oleh BPOM Provinsi Jambi akan dikirm pada tanggal 17 desember oleh Dinas Kesehatan daerah itu.

“Saat ini kita masih terus melakukan monitoring terhadap warga yang menderita keracunan,” kata dr Elfi Yennie menambahkan.


 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Nanang Mairiadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018