Jambi (Antaranews Jambi)- Masyarakat penerima SK Perhutanan Sosial di Jambi saat ini bisa menerima manfaat program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, untuk memperkuat program pemerintah dalam akses permodalan bagi petani.
"Sebagai penerima SK Perhutanan Sosial, maka para petani tersebut menjadi jelas statusnya, yaitu menjadi petani yang layak mendapatkan akses permodalan yang murah dari perbankan," kata Corporate Secretary BNI Kiryanto dikutip melalui keterangannya di Jambi, Minggu.
Program Perhutanan Sosial yang digagas pemerintah terus diperkuat dan diperluas, termasuk di Provinsi Jambi seluas 91.997 hektare yang telah diberikan kepada 8.165 kepala keluarga penerima.
Penyerahan SK Perhutanan Sosial di Jambi itu langsung diberikan oleh Presiden Joko Widodo dalam rangkaian kunjungan kerjanya sehari di Provinsi Jambi.
Kiryanto mengatakan, untuk tahap awal KUR BNI yang telah tersalurkan pada Program Perhutanan Sosial di Jambi mencapai Rp90 juta.
"Dan juga yang sedang atau masih dalam proses Rp26,6 miliar yang menyentuh 1.286 petani penggarap lahan penerima SK Perhutanan Sosial itu," katanya menjelaskan.
Selain dari program Perhutanan Sosial di Pulau Sumatra, sejak tahun 2017, BNI juga sudah berkiprah dalam Perhutanan Sosial di Jawa Timur. Yang mana hingga 30 November 2018 telah menyalurkan KUR sebesar Rp18,8 miliar yang diterima oleh 3.170 penerima SK Perhutanan Sosial.
"SK tersebut telah diserahkan oleh Presiden di Probolinggo, Madiun, Tuban, Bandung, dan Palembang," katanya.
Sedangkan dari hasil penyaluran KUR di Jawa Timur tersebut, beberapa lokasi binaan telah menunjukkan keberhasilan dari program tersebut.
"Salah satunya LMDH Wono Lestari di Lumajang Jawa Timur, penerima SK di tempat tersebut berhasil mengembangkan potensi bisnis di daerahnya seperti susu sapi, pisang, madu, getah damar dan akan dikembangkan untuk pengolahan susu menjadi produk bernilai tinggi," kata Kiryanto menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Sebagai penerima SK Perhutanan Sosial, maka para petani tersebut menjadi jelas statusnya, yaitu menjadi petani yang layak mendapatkan akses permodalan yang murah dari perbankan," kata Corporate Secretary BNI Kiryanto dikutip melalui keterangannya di Jambi, Minggu.
Program Perhutanan Sosial yang digagas pemerintah terus diperkuat dan diperluas, termasuk di Provinsi Jambi seluas 91.997 hektare yang telah diberikan kepada 8.165 kepala keluarga penerima.
Penyerahan SK Perhutanan Sosial di Jambi itu langsung diberikan oleh Presiden Joko Widodo dalam rangkaian kunjungan kerjanya sehari di Provinsi Jambi.
Kiryanto mengatakan, untuk tahap awal KUR BNI yang telah tersalurkan pada Program Perhutanan Sosial di Jambi mencapai Rp90 juta.
"Dan juga yang sedang atau masih dalam proses Rp26,6 miliar yang menyentuh 1.286 petani penggarap lahan penerima SK Perhutanan Sosial itu," katanya menjelaskan.
Selain dari program Perhutanan Sosial di Pulau Sumatra, sejak tahun 2017, BNI juga sudah berkiprah dalam Perhutanan Sosial di Jawa Timur. Yang mana hingga 30 November 2018 telah menyalurkan KUR sebesar Rp18,8 miliar yang diterima oleh 3.170 penerima SK Perhutanan Sosial.
"SK tersebut telah diserahkan oleh Presiden di Probolinggo, Madiun, Tuban, Bandung, dan Palembang," katanya.
Sedangkan dari hasil penyaluran KUR di Jawa Timur tersebut, beberapa lokasi binaan telah menunjukkan keberhasilan dari program tersebut.
"Salah satunya LMDH Wono Lestari di Lumajang Jawa Timur, penerima SK di tempat tersebut berhasil mengembangkan potensi bisnis di daerahnya seperti susu sapi, pisang, madu, getah damar dan akan dikembangkan untuk pengolahan susu menjadi produk bernilai tinggi," kata Kiryanto menambahkan.
Editor : Nanang Mairiadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018