Jambi, Antaranews Jambi - SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd. mempertemukan para petani kopi liberika atau sektor hulu asal Kabupaten Tajung Jabung Timur dengan pelaku usaha atau sektor hilir pengembangan kopi dalam sebuah kegiatan dialog dan berbagi pengalaman di Kota Jambi, Minggu (30/12).

Pertemuan yang digelar di Cafe Casa de Alicia kawasan Thehok Kota Jambi, tersebut menghadirkan tiga kelompok petani kopi liberika dari Tanjabtim dengan belasan pengelola dan pemilih 'cofee shop" yang ada di Kota Jambi.

"Hari ini kita gagas dan pertemukan sektor hulu dan hilir dari pengembagan kopi liberika, yang tengah digalakan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Respon mereka luar biasa, dan diharapkan bisa menjadi jembatan sinergitas yang lebih optimal diantara mereka," kata Goverment & Superintendent PetroChina International Jabung Saipul.

Kegiatan yang dikemas dalan kegiatan diskusi dan sharing pengalaman tersebut dihadiri oleh Kepala Bapeda Kabupaten Tanjabtim Ali Fachrudin, Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Provinsi Jambi Ariyansyah, komunitas kopi Jambi serta sejumlah stakeholder lainnya.

Kegiatan yang digelar dengan tema "Dialog Pelaku Usaha Hulu dan Hilir Kopi Liberika" Sabak tersebut merupakan yang pertama kalinya mempertemukan dua sektor yang saling berkaitan itu. Pada petani tersebut merupakan mereka tengah mengembangkan petani liberika antara lain di Sungai Beras dandi Mendahara Ulu Kabupaten Tanjabtim.

Sedangkan para pelaku usaha kedai kopi dan kafe yang hadir merupakan mereka yang menyajikan kopi liberika. Para pelaku sektor kopi Jambi tersebut menyatakan senang dan menyambut baik kegiatan itu. Mereka berharap dengan pertemuan itu mereka berharap bisa mendapatkan 'roh' dari pengembangan kopi liberika di Jambi.

"Diharapkan semangat para petani, pelaku usaha coffee shop, pemerintah dan PetroChina bisa lebih memperkuat roh dari pengembangan kopi liberika. Kami optimistis ke depan akan menjadi kekuatan Jambi," kata Saipul.

Sementara itu kepala Bapeda Kabupaten Tanjung Jabung Timur Ali Fachrudin menyatakan, pengembangan tanaman kopi liberika di Kabupaten Tanjabtim merupakan salah satu prioritas Pemkab Tanjabtim. Bahkan ke depan daerah itu berharap bisa menjadikan kopi liberika menjadi andalan sekaligus menggantikan perkebunan kelapa sawit yang saat ini harga jual produknya terus melemah.

"Pengembangan kopi liberika menjadi prioritas program pengembangan produk daerah saat ini, kami sudah melakukan study banding ke Puslit Koka di Jember serta memberikan pelatihan bagi para petani kopi liberika. Ke depan harus bisa menggantikan perkebunan sawit yang saat ini kondisinya mulai kurang menguntungkan," katanya.

Ia menyebutkan, Tanjabtim memiliki lebih dari 500 hektare lahan kebun kopi di Mendahara Ulu, dan akan kembali dikembangkan di lahan bekas kebakaran di kawasan Berbak.

"Selain produksi kopi liberika, juga akan didorong untuk menjaga kualitas, daya saing dan nilai tambahnya, sehingga bisa menjadi produksi unggulan Tanjabtim, tak hanya di Jambi dan nasional, bahkan ke pasar internasional," katanya.

Pada kesempatan itu, kegiatan sharing pengamanan dan tips pengembangan dan pengolahan kopi disampaikan oleh Woro R dan Raka yang merupakan pemilik coffee shop dan barista di Kota Jambi.

Peserta mendapat penjelasan upaya meningkatkan nilai jual dan daya saing kopi baik di setor hulu maupun hilir. W Rakasiwi penjelaskan tentang trik untuk mengantisipasi cacat dari bulir kopi serta tata cara pengolahan biji kopi yang benar dan memenuhi standard.

Sedangkan Raka, seorang barista memberikan tips dalam pengolahan kopi secara manual dengan menggunakan berbagai alat yang biasa digunakan di cafe-cafe.

"Pengolahan kopi dari hulu dari hilir membutuhkan ketelatenan dan penanganan yang benar sehingga mendapat kualitas kopi yang unggul dalam setiap sajian. Awalnya memang agak rumit, namun untuk mendapatkan kualitas dan nilai tambah kopi yang disajikan itu harus dilakukan," kata Raka.

Di sisi lain, salah seorang petani kopi liberika asal Sungai Beras Mendahara Ulu menyebutkan pengembangan kopi liberika di desanya yang mendapat fasilitasi dari PetroChina International Jabung memberikan harapan bagi para petani di sana.

"Kelompok kami ada 19 orang, dan saat ini sudah mengelola sekita 54 hektare kebun kopi. Bahkan telah memberikan sesuatu yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya, banyak yang datang ke kebun kopi kami," kata Agus.

Pertemuan itu diakhiri dengan demo penyeduhan kopi secara manual serta penyerahan bantuan peralatan penyeduh kopi dan alat pengolahan biji kopi liberika yang diserahkan oleh Goverment & Relation Superintendent PetroChina Saipul kepada  perwakilan kelompok dan pelaku usaha coffee shop.***3***




 

Pewarta: Antara

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018