Jambi, Antaranews Jambi – Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batanghari melakukan inspeksi kesehatan lingkungan di wilayah penambangan minyak secara illegal di Kecamatan Bajubang.

“Iya, selama dua hari dimulai dari hari Selasa (29/1) kita lakukan inspeksi kesehatan lingkungan di wilayah penambangan minyak secara illegal di Desa Pompa Air dan Desa Bungku Kecamatan Bajubang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari dr.Elfi Yennie di Muarabulian, Kamis.

Inspeksi kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh dinkes daerah itu diantaranya melakukan pengecekan udara, suhu, kebisingan dan kelembaban di kawasan penambangan minyak. Selain itu, dinkes daerah itu juga mendatangi warga dan pekerja untuk di mintai keterangan terkait dampak yang telah di rasakan akibat terpapar minyak mentah.

Elfi mengatakan kualitas udara dikawasan penambangan minyak tersebut sudah sangat jelek. Alat pengukur kualitas udara menunjukkan tingkat cemaran udara di kawasan tersebut sudah berada di atas ambang batas.

Udara yang tercemar dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan jika terlalu lama berada di kawasan tersebut. iritasi yang dialami dapat berupa batuk, sesak nafas dan dapat menyebabkan pusing. Selain itu kualitas lingkungan di kawasan penambangan minyak tersebut juga sudah tercemar. Kualitas lingkungan yang tercemar tersebut berdampak langsung terhadap kulit.

“Kemarin kita sudah menemukan masyarakat dan pekerja yang kulitnya mengalami iritasi akibat paparan bahan kimia dari minyak mentah tersebut,” kata dr.Elfi Yennie.
 

Petugas kesehatan Dinkes Batanghari mengecek kualitas udara menggunakan alat pengukur kualitas udara dilokasi penambangan minyak secara ilegal.

Anak-anak lebih mudah terserang iritasi pada kulit tersebut. Pada saat melakukan inspeksi, dinkes daerah itu menemukan anak-anak yang kulitnya mengalami peradangan karena terpapar minyak mentah. Dimana kulit pada bagian lengan anak tersebut timbul bintik-bintik merah yang gatal.

Selain udara dan lingkungan, kualitas air di kawasan tersebut juga sudah tidak bagus. Air pada sumur-sumur warga di kawasan tersebut berwarna kehitaman, berminyak, berbuih dan menimbulkan bau. Hampir seluruh rumah yang berada di kawasan penambangan minyak tersebut air sumurnya sudah tidak dapat digunakan. Sehingga air tersebut sudah tidak dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci, apalagi digunakan untuk memasak.

“Beberapa rumah yang kita datangi, penghuninya sudah ada yang terdampak, walaupun tidak bersentuhan langsung dengan minyak mentah, melalui air tersebut mereka juga terdampak,” kata dr.Elfi Yennie.

Saat melakukan inspeksi kesehatan lingkungan, petugas dinkes daerah itu langsung memberikan edukasi kepada masyarakat. Dimana masyarakat dihimbau untuk tidak bersentuhan secara langsung dengan minyak mentah. Bila menyentuh minyak mentah, sebaiknya menggunakan bahan pelindung, seperti masker, sarung tangan, sepatu but dan sebagaianya. Selanjutnya dinkes daerah itu menekankan agar masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat dan langsung berobat bila mengalami gangguan kesehatan.

Gangguan kesehatan yang dialami saat ini merupakan yang tampak secara kasat mata, namun dalam jangka waktu yang cukup panjang, bahan kimia yang terkandung dalam minyak mentah tersebut dapat memicu timbulnya kanker. Selain itu inspeksi saluran pernapasan yang dialami tersebut juga dapat menyerang paru-paru.

“Laporan ini merupakan laporan yang kita sampaikan berdasarkan analisa sementara di lapangan, namun analisa secara kimiawi dan biologi masih dilakukan nanti hasilnya juga akan disampaikan,” kata dr.Elfi Yennie menambahkan. 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019