Jambi (Antaranews Jambi) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi Fachrori Umar menyampaikan beberapa upaya Pemprov Jambi dalam memperkuat harga karet Jambi yang cenderung rendah kepada Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Pada  rapat bersama Mentan di ruang rapat pimpinan Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (4/2) itu, Fachrori mengatakan belum optimalnya komoditi yang dihasilkan di Provinsi Jambi untuk meningkatkatkan nilai tambah dikarenakan belum berjalannya proses hilirisasi industri seperti karet, kelapa sawit maupun batubara.

"Belum banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya dalam membangun industri hilir dari komoditi tersebut, meskipun secara fakta Pemprov Jambi telah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal," kata Fachrori.

Dijelaskannya, harga karet ditingkat petani sejak tahun 2012 cenderung stagnan. Sebab itu Pemprov Jambi melakukan berbagai upaya diantaranya dengan melakukan sosialisasi pembuatan bokar bersih, pembentukan kelembagaan Unit Pengelola Pemasaran Bokar(UPPB) yang sampai saat ini sudah ada 56 UPPB di Provinsi Jambi.

Upaya lainnya yaitu memfasilitasi petani menjual bokar langsung ke pihak pabrik crum rubber. Dan saat ini di Jambi ada 11 crumb rubber. 

Kemudian menyusun Ranperda tentang tata niaga komoditas perkebunan, serta melakukan uji terap aspal karet di Provinsi Jambi.

"Pemerintah Provinsi Jambi pada tahun ini merencanakan kegiatan uji terap aspal karet bekerjasama dengan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia," kata Fachrori menjelaskan.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan beberapa komoditi nantinya bisa diperkuat dengan bibit unggul termasuk permasalahan harga karet, karena persoalan harga sangat penting untuk ditingkatkan.***

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019