Jambi(Antaranews Jambi) - Perwakilan warga  Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, Senin (18/2)  memprotes  perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah itu yang dianggap berandil pada kerusakan jalan di daerah itu akibat aktivitas truk pengangkutan tandan buah segar (TBS) yang bertonase berat.

Tuntutan warga terhadap perusahaan kelapa sawit itu difasilitasi oleh pihak Kecamatan Air Hitam dan kepolisian setempat dengan menggelar pertemuan mediasi dengan perusahaan terkait untuk menghindari permasalahan menjadi lebih meluas.

"Pertama persoalan jalan, kenapa jalan dalam kebun perusahaan bagus. Sementara jalan umum yang dibangun pemerintah yang mereka gunakannya juga tidak ada perhatian," kata perwakilan warga Kecamatan Air Hitam, Hardiyanto, pada pertemuan itu.

Warga meminta pemeliharaan jalan yang melintasi daerah mereka termasuk  mengatur  tonase angkutan yang harus dibatasi sesuai kapasitas jalan katanya. Mereka juga menuntut pihak perusahaan lebih serius dan peduli kepada kepentingan umum masyarakat sekitarnya.

Camat Air Hitam, Imron dalam mediasi itu mengatakan keberadaan perusahaan maupun pemerintah harusnya sejalan untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

"Maka komitmen semua pihak harus jelas terhadap pembangunan di suatu daerah, kita juga sudah sering menekankan kepada pihak perusahaan agar memberi perhatian lebih terhadap fasilitas umum milik pemerintah yang dinikmati masyarakat," kata camat.

Kapolsek Air Hitam, IPTU Charles Sitorus, terkait adanya penyampaian aspirasi dari masyarakat kepada perusahaan sebagai protes kepada perusahaan pihaknya  hanya menekankan agar tetap berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sementara itu pihak perusahaan diwakili  Humas PT BKS Hendra dalam mediasi itu mengatakan, bahwa tidak ada sikap pembiaran dari perusahaan untuk tidak memperbaiki jalan yang rusak oleh angkutan perusahaan.

"Kita selalu melakukan perbaikan, karena susah juga aktifitas kita bila jalan ini terus dibiarkan rusak. Pihak kontraktor angkutan pasti protes, tapi semua ada tahapannya," katanya.

Ia menyebut, selama ini memang ada keterbatasan bagi pihaknya dalam melakukan perbaikan terutama pada jalan yang sudah diaspal dan aspalnya pecah.

"Karena tidak boleh kita mengupas aspal tersebut, bisa kena pelanggaran kita oleh pihak pemerintah. Makanya butuh kehati-hatian kita dalam memperbaiki jalan yang seperti itu. Intinya kami pihak perusahaan tetap berkomitmen membangun dan menjaga setiap fasilitas umum yang dibangun pemerintah untuk masyarakat, terutama  jalan," kata Hendra.

Hasil mediasi tersebut, disepakati oleh semua pihak antara lain. Pihak perusahaan perkebunan itu akan berusaha melakukan perbaikan jalan secara terus menerus di dekat Pematang Kulim Desa Lubuk Kepayang yang menjadi lokasi  rawan rusak.

Selain  itu penyampaian aspirasi warga  dilakukan sesuai dengan aturan yang ada.***

 

Pewarta: Warsun Arbain

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019