Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi mengingatkan warga masyarakat daerah itu untuk waspada terhadap gejala penyakit demam berdarah (DBD) karena kondisi cuaca pada musim penghujan saat ini rentan pengembang biakan nyamuk Aedes Agypt jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.
"Sejauh ini Dinas Kesehatan Sarolangun telah mencatat enam anak penderita DBD sejak Januari hingga saat ini. Ini setelah melalui pemeriksaan ruang laboratorium Rumah Sakit umum daerah (RSUD) Chatib Quswein Sarolangun, mereka positif DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Sarolangun M Adnan di Sarolangun, Rabu.
Ia mengatakan, Dinkes Sarolangun mencatat anak yang terkena itu merupakan warga desa di sejumlah Kecamatan daerah itu dilaporkan terkena penyakit demam berdarah (DBD) yaitu Desa Pelawan, Wilayah Kecamatan Limun, Wilayah Kecamatan Mandiangin (Bukit Peranginan).
Ia pun mengintruksikan agar setiap Puskesmas melakukan pelayanan ekstra, dan sering turun ke masyarakat agar memahami perkembangan yang terjadi di masyarakat.
"Terlebih bila ditemukan ada anak yang mengalami panas tinggi disertai muntah-muntah, saya minta segera dibawa ke Puskesmas untuk cek up kesehatannya, dikhawatirkan mereka terserang DBD," ujarnya.
Ia menyebut, untuk daerah yang terkena penyakit tersebut pihaknya sudah melakukan penanganan berupa pencegahan perkembangbiakan nyamuk yang di maksud, yakni dengan cara Foogyng.
Untuk menghindari perkembang biakan itu agar masyarakat menggerakkan kebiasaan gotong royong di wilayah masing-masing, serta melakukan 3 M, yakni menguras, menutup dan menguburkan.
"Kita juga instruksikan seluruh kepala puskesmas, supaya menggalakan gotong royong dengan masyarakat untuk membersihkan tempat berkembang biaknya nyamuk DBD tersebut," kata Adnan.
Dinas Kesehatan juga membuat posko penanganan kesehatan di wilayah pasca banjir, karena di Kabupaten Sarolangun masih rentan terjadi bencana banjir di sejumlah wilayah jika musim penghujan saat ini.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"Sejauh ini Dinas Kesehatan Sarolangun telah mencatat enam anak penderita DBD sejak Januari hingga saat ini. Ini setelah melalui pemeriksaan ruang laboratorium Rumah Sakit umum daerah (RSUD) Chatib Quswein Sarolangun, mereka positif DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Sarolangun M Adnan di Sarolangun, Rabu.
Ia mengatakan, Dinkes Sarolangun mencatat anak yang terkena itu merupakan warga desa di sejumlah Kecamatan daerah itu dilaporkan terkena penyakit demam berdarah (DBD) yaitu Desa Pelawan, Wilayah Kecamatan Limun, Wilayah Kecamatan Mandiangin (Bukit Peranginan).
Ia pun mengintruksikan agar setiap Puskesmas melakukan pelayanan ekstra, dan sering turun ke masyarakat agar memahami perkembangan yang terjadi di masyarakat.
"Terlebih bila ditemukan ada anak yang mengalami panas tinggi disertai muntah-muntah, saya minta segera dibawa ke Puskesmas untuk cek up kesehatannya, dikhawatirkan mereka terserang DBD," ujarnya.
Ia menyebut, untuk daerah yang terkena penyakit tersebut pihaknya sudah melakukan penanganan berupa pencegahan perkembangbiakan nyamuk yang di maksud, yakni dengan cara Foogyng.
Untuk menghindari perkembang biakan itu agar masyarakat menggerakkan kebiasaan gotong royong di wilayah masing-masing, serta melakukan 3 M, yakni menguras, menutup dan menguburkan.
"Kita juga instruksikan seluruh kepala puskesmas, supaya menggalakan gotong royong dengan masyarakat untuk membersihkan tempat berkembang biaknya nyamuk DBD tersebut," kata Adnan.
Dinas Kesehatan juga membuat posko penanganan kesehatan di wilayah pasca banjir, karena di Kabupaten Sarolangun masih rentan terjadi bencana banjir di sejumlah wilayah jika musim penghujan saat ini.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019