Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batanghari mencatat ada 417 orang Pencari Kerja (Pencaker) di awal tahun 2019 ini.
"Data pencari kerja tersebut terhitung dari januari 2019 sampai dengan 14 maret 2019," kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batanghari Farizal di Muarabulian, selasa.
Tercatatnya Pencaker tersebut karena orang-orang itu minta di terbitkan kartu kuning pencari kerja ke dinas tersebut. 417 Pencaker tersebut didominasi oleh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang lulus seleksi ditahun 2018 yang lalu.
Secara terinci, ada 282 orang pencaker di bulan januari, 97 orang di bulan februari dan sampai dengan 14 maret 2019 ada 38 orang pencaker. Terdiri dari 216 orang laki-laki dan 201 orang wanita.
"Banyak yang minta di terbitkan kartu kuning, namun setelah di terbitkan tidak banyak yang melapor kembali jika telah mendapat pekerjaan," kata Farizal.
Ditahun 2018 yang lalu, dari 1.780 orang yang mengurus kartu kuning, hanya sekitar 229 orang yang melapor kembali ke dinas nakertran karena telah mendapat pekerjaan. Bahkan sebagian dilaporkan oleh pihak perusahaan yang menerima karyawan.
Dari puluhan perusahaan di daerah itu, ditahun 2018 yang lalu hanya ada 12 perusahaan yang melaporkan penerimaan karyawan ke dinas nakertran. Diantaranya PT.Mebel Ananda Jaya dan PT Inti Indosawit Subur.
"Kepengurusan kartu kuning tersebut tidak menentu, biasanya meningkat jika ada penerimaan lowongan kerja," kata Farizal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"Data pencari kerja tersebut terhitung dari januari 2019 sampai dengan 14 maret 2019," kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batanghari Farizal di Muarabulian, selasa.
Tercatatnya Pencaker tersebut karena orang-orang itu minta di terbitkan kartu kuning pencari kerja ke dinas tersebut. 417 Pencaker tersebut didominasi oleh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang lulus seleksi ditahun 2018 yang lalu.
Secara terinci, ada 282 orang pencaker di bulan januari, 97 orang di bulan februari dan sampai dengan 14 maret 2019 ada 38 orang pencaker. Terdiri dari 216 orang laki-laki dan 201 orang wanita.
"Banyak yang minta di terbitkan kartu kuning, namun setelah di terbitkan tidak banyak yang melapor kembali jika telah mendapat pekerjaan," kata Farizal.
Ditahun 2018 yang lalu, dari 1.780 orang yang mengurus kartu kuning, hanya sekitar 229 orang yang melapor kembali ke dinas nakertran karena telah mendapat pekerjaan. Bahkan sebagian dilaporkan oleh pihak perusahaan yang menerima karyawan.
Dari puluhan perusahaan di daerah itu, ditahun 2018 yang lalu hanya ada 12 perusahaan yang melaporkan penerimaan karyawan ke dinas nakertran. Diantaranya PT.Mebel Ananda Jaya dan PT Inti Indosawit Subur.
"Kepengurusan kartu kuning tersebut tidak menentu, biasanya meningkat jika ada penerimaan lowongan kerja," kata Farizal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019