Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Bayu Martanto mengatakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada Triwulan IV-2018 sebesar 4,77 persen (yoy), angka itu relatif stabil dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya.

Secara kumulatif tahun 2018, ekonomi Provinsi Jambi tumbuh 4,71 persen (yoy) atau meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 4,64 persen. (yoy).   

"Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi terutama didorong oleh perbaikan kinerja lapangan usaha pertambangan, yang merupakan sektor unggulan daerah. Perbaikan sektor pertambangan sejalan dengan kuatnya permintaan eksternal terhadap migas dan batu bara," kata Bayu, berdasarkan siaran pers Kantor Perwakilan BI Jambi, Selasa.

Kemudian permintaan eksternal yang meningkat sepanjang tahun 2018 tercermin dari data nilai ekspor Provinsi Jambi yang naik 20 persen (yoy).

Ekspor Provinsi Jambi mencakup kelompok komoditas pertanian, industri dan pertambangan dengan andil paling besar pada komoditas pertambangan yaitu 62,02 persen (yoy).

Perkembangan tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto menurut pengeluaran, dimana andil pertumbuhan terbesar selama tahun 2018 bersumber dari kelompok ekspor.

Selain komoditas energi primer, permintaan terhadap minyak kelapa sawit juga terpantau meningkat terutama disebabkan oleh naiknya konsumsi minyak makanan (edible oil) dan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel.

"Dimulainya penerapan kewajiban biodiesel B20 pada akhir September 2018, menjadi salah satu faktor pendorong utama tumbuhnya lapangan usaha industri pengolahan di Provinsi Jambi yang sebagian besar berbasis industri minyak nabati makanan, industri minyak CPO dan kernel," kata Bayu.  

Ke depan, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada Triwulan II-2019 diperkirakan berada pada kisaran 4,58-4,98 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi terutama akan ditopang oleh perbaikan kinerja lapangan usaha pertanian yang merupakan sektor unggulan daerah bersumber dari meningkatnya permintaan baik dari domestik maupun eksternal.

Andil pertumbuhan sektor pertambangan juga diperkirakan masih cukup besar, sejalan dengan outlook permintaan minyak mentah yang cukup kuat sepanjang tahun 2019 serta pemangkasan produksi yang terus dilakukan oleh negara anggota OPEC.

Dari sisi pengeluaran, perayaan hari besar keagamaan nasional serta penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres diestimasi menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan dua 2019.

Konsumsi rumah tangga dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) akan menjadi motor penggerak ekonomi daerah papa triwulan dua 2019.

Meskin demikian, beberapa risiko dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari perkiraan terutama perlambatan ekonomi Tiongkok yang merupakan negara tujuan ekspor Provinsi Jambi.

"Hasil perundingan dagang yang sedang dilakukan Tiongkok dan Amerika Serikat juga akan sangat mempengaruhi perdagangan komoditas global ke depan, sehingga berdampak langsung terhadap Provinsi Jambi yang masih mengandalkan sektor ekonomi primer," kata Bayu.***

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019