Aksi penyerang tim nasional U-23 Indonesia Muhammad Dimas Drajad sebagai kiper dadakan menjadi penyelamat skuat berjuluk Garuda Muda dari hasil seri kontra Brunei Darussalam.
Dalam laga Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2020 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa, Dimas menggagalkan penalti Nazirrudin Haji Ismail pada menit akhir pertandingan, tepatnya menit 90+4, dan membuat skor akhir laga tetap 2-1 untuk kemenangan Indonesia.
"Dengan melihat lirikan matanya, saya sudah prediksi dia akan mengarahkan bola ke kiri. Saya tahu seperti itu karena saya juga begitu kalau menendang penalti," ujar Dimas ketika ditemui usai pertandingan di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa.
Pemain berusia 21 tahun itu mengaku dirinyalah yang mengajukan diri menjadi kiper setelah Muhammad Riyandi dikartu merah oleh wasit ketika Indonesia sudah menghabiskan jatah pergantian pemain.
Dimas merasa mampu mengemban tanggung jawab itu karena sehari sebelumnya sempat menjadi kiper dalam sesi latihan.
"Seperti ada firasat memang. Saya sempat berlatih menjadi kiper bersama Awan Setho, Bagas Adi Nugroho, dan Fredyan Wahyu. Alhamdulillah, saya bisa menyelamatkan timnas dari gol penalti," tutur pria yang juga prajurit TNI AD tersebut.
Penampilan Dimas di bawah mistar gawang mendapatkan pujian dari pelatihnya Indra Sjafri.
"Dimas cukup bagus menjadi kiper pengganti. Walaupun sempat kebobolan satu penalti, dia bisa menepis penalti kedua," kata Indra.
Dimas Drajad memang tampil bagus di laga kontra Brunei Darussalam. Dia mencetak gol untuk Indonesia pada menit ke-31 memanfaatkan umpan Witan Sulaeman. Gol kedua Indonesia ditorehkan Muhammad Rafi Syarahil pada menit ke-78.
Baca juga: Dimas Drajad-Rafi cetak gol. Indonesia taklukkan Brunei 2-1
Baca juga: Indra: timnas U-23 Indonesia bermain tidak sabar kontra Brunei
Kisah Dimas menjadi kiper berawal dari petaka yang datang menghampiri Indonesia sekitar 5 menit menjelang pertandingan usai.
Kiper Muhamad Riyandi melakukan pelanggaran terhadap penyerang Ak Md Azreen Eskander di dalam kotak penalti. Wasit lalu memberikan kartu kuning kepada Riyandi dan sepakan 12 pas untuk Brunei yang dieksekusi Muhammad Nur Asyaraffahmi.
Namun, ketika Riyandi menghentikan tendangan Nur, wasit menganggap dia melakukan pelanggaran dengan bergerak lebih dahulu sebelum Nur menendang.
Wasit memberikan kembali kartu kuning kedua kepada Riyandi. Karena pergantian sudah habis, pelatih penyerang Dimas Drajad beralih menjadi penjaga gawang.
Hasilnya, tepat pada menit ke-85, Azim Izamuddin mengeksekusi dengan baik sepakan penalti keduanya.
Skor 2-1 membuat Brunei berani menekan. Mereka sempat mendapatkan penalti kedua setelah Egy Maulana Vikri melakukan pelanggaran di kotak penalti.
Namun, Dimas Drajad menjadi pahlawan dengan menepis tendangan penalti yang kali ini disepak oleh Nazirrudin Haji Ismail ke sisi kiri. Skor 2-1 pun tidak berubah hingga laga usai.
Baca juga: Indra Sjafri berharap klub-klub Indonesia turunkan pemain U-23
Baca juga: Pelatih Brunei sebut Indonesia selevel dengan timnya
Baca juga: Vietnam juara Grup K, Indonesia urutan ketiga
Dalam laga Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2020 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa, Dimas menggagalkan penalti Nazirrudin Haji Ismail pada menit akhir pertandingan, tepatnya menit 90+4, dan membuat skor akhir laga tetap 2-1 untuk kemenangan Indonesia.
"Dengan melihat lirikan matanya, saya sudah prediksi dia akan mengarahkan bola ke kiri. Saya tahu seperti itu karena saya juga begitu kalau menendang penalti," ujar Dimas ketika ditemui usai pertandingan di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa.
Pemain berusia 21 tahun itu mengaku dirinyalah yang mengajukan diri menjadi kiper setelah Muhammad Riyandi dikartu merah oleh wasit ketika Indonesia sudah menghabiskan jatah pergantian pemain.
Dimas merasa mampu mengemban tanggung jawab itu karena sehari sebelumnya sempat menjadi kiper dalam sesi latihan.
"Seperti ada firasat memang. Saya sempat berlatih menjadi kiper bersama Awan Setho, Bagas Adi Nugroho, dan Fredyan Wahyu. Alhamdulillah, saya bisa menyelamatkan timnas dari gol penalti," tutur pria yang juga prajurit TNI AD tersebut.
Penampilan Dimas di bawah mistar gawang mendapatkan pujian dari pelatihnya Indra Sjafri.
"Dimas cukup bagus menjadi kiper pengganti. Walaupun sempat kebobolan satu penalti, dia bisa menepis penalti kedua," kata Indra.
Dimas Drajad memang tampil bagus di laga kontra Brunei Darussalam. Dia mencetak gol untuk Indonesia pada menit ke-31 memanfaatkan umpan Witan Sulaeman. Gol kedua Indonesia ditorehkan Muhammad Rafi Syarahil pada menit ke-78.
Baca juga: Dimas Drajad-Rafi cetak gol. Indonesia taklukkan Brunei 2-1
Baca juga: Indra: timnas U-23 Indonesia bermain tidak sabar kontra Brunei
Kisah Dimas menjadi kiper berawal dari petaka yang datang menghampiri Indonesia sekitar 5 menit menjelang pertandingan usai.
Kiper Muhamad Riyandi melakukan pelanggaran terhadap penyerang Ak Md Azreen Eskander di dalam kotak penalti. Wasit lalu memberikan kartu kuning kepada Riyandi dan sepakan 12 pas untuk Brunei yang dieksekusi Muhammad Nur Asyaraffahmi.
Namun, ketika Riyandi menghentikan tendangan Nur, wasit menganggap dia melakukan pelanggaran dengan bergerak lebih dahulu sebelum Nur menendang.
Wasit memberikan kembali kartu kuning kedua kepada Riyandi. Karena pergantian sudah habis, pelatih penyerang Dimas Drajad beralih menjadi penjaga gawang.
Hasilnya, tepat pada menit ke-85, Azim Izamuddin mengeksekusi dengan baik sepakan penalti keduanya.
Skor 2-1 membuat Brunei berani menekan. Mereka sempat mendapatkan penalti kedua setelah Egy Maulana Vikri melakukan pelanggaran di kotak penalti.
Namun, Dimas Drajad menjadi pahlawan dengan menepis tendangan penalti yang kali ini disepak oleh Nazirrudin Haji Ismail ke sisi kiri. Skor 2-1 pun tidak berubah hingga laga usai.
Baca juga: Indra Sjafri berharap klub-klub Indonesia turunkan pemain U-23
Baca juga: Pelatih Brunei sebut Indonesia selevel dengan timnya
Baca juga: Vietnam juara Grup K, Indonesia urutan ketiga
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019