Dua buah logam berbentuk runcing dan pipih ditemukan di komplek Percandian Muarajambi, Provinsi Jambi, sehingga menambah daftar panjang temuan benda bersejarah di komplek percandian terluas di Asia Tenggara itu.

"Logam tersebut ditemukan saat tim menggali struktur bata yang sudah tertimbun (Menapo) di Ujung Tanjung yang merupakan kawasan ladang penduduk di komplek Percandian Muarajambi," kata Arkeolog dari Balai Arkeologi Sumsel, Retno Purwanti dihubungi di Jambi, Rabu.

Temuan dua benda bersejarah logam dengan panjang sekitar 15 centimeter itu kata dia, sejenis alat pahat dengan berbentuk pipih dan runcing. 

Dugaan awal lanjutnya, benda logam yang ditemukan itu merupakan peninggalan bersejarah di komplek percandian Hindu-Buddha pada abad 12-13 Masehi.

"Saat ini temuan logam itu sedang kami teliti lebih lanjut untuk mengetahui kandungan logamnya, dan juga dulunya digunakan untuk apa kita belum tahu," katanya menjelaskan.

Pada tahun lalu juga ditemukan satu benda bersejarah yang sama, sehingga saat ini telah ditemukan tiga buah logam.

Sejarah kawasan Percandian Muarajambi yang terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi itu, merupakan rangkaian keberadaan Suarnadwipa atau Pulau Emas. 

Situs Purbakala Kompleks Percandian Muarajambi adalah kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Asia Tenggara, dengan memiliki luas 3.981 hektare tersebar dalam delapan desa, termasuk desa terdekat adalah Desa Muarojambi.

Berdasarkan data sejarah dari BPCB Jambi, kawasan Percandian Muarajambi pada beberapa abad silam adalah sebagai kampus atau pusat pendidikan ajaran Buddha.

Maha Guru Buddha Atisha dari Tibet pernah tinggal menetap dan belajar di Candi Muarajambi selama 11 tahun atau sekitar 1011-1023 Masehi. 

Atisha yang merupakan seseorang yang berperan penting dalam membangun gelombang kedua Buddhisme di Tibet, dahulunya pernah menjadi murid dari guru besar Buddhisme, yakni Serlingpa Dharmakirti di Percandian Muarajambi pada abad ke-10.

Total di kompleks percandian, saat ini terdapat sembilan bangunan candi, yakni Candi Kotomahligai, Kedaton, Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telago Rajo, Kembar Batu, dan Candi Astano. 

 

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019