Presiden Joko Widodo menceritakan proses permintaannya untuk mendapatkan tambahan kuota 10 ribu anggota jamaah haji Indonesia.
"Setelah saya bertemu Sri Baginda Raja Salman, langsung disampaikan ke beliau bahwa ini sebenarnya permintaan sudah lama, sudah dijawab beliau secara resmi kita diberi kuota haji oleh beliau alhamdulillah 10 ribu jadi dari 221 ribu menjadi 231 ribu," kata Presiden Joko Widodo di Halal Park, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa.
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan resmi sekaligus umrah pada 13-15 April 2019. Saat menunaikan ibadah umrah, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama kedua putranya Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep juga berkesempatan masuk ke dalam kakbah.
"Sehingga calon-calon jamaah haji bisa maju (antriannya), itu pun saya sudah menyampaikan kepada Raja Salman agar diberikan tambahan lagi. Saya masih minta lagi, tapi belum dijawab langsung, sudah iya tapi belum dijawab langsung," tambah Presiden.
Presiden bertemu dengan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Istana pribadi Raja (Al-Qasr Al-Khas) di Riyaedh pada Minggu (14/4). Penambahan itu kembali ditegaskan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi di Istana Putra Mahkota.
Presiden mengaku meminta kuota hingga 250 ribu jamaah haji.
"Permintaan kita kemarin 250 ribu karena saya sampaikan calon-calon jemaah haji di Indonesia harus menunggu 35-40 tahun, berarti lahir harus sudah daftar," ungkap Presiden.
Berdasarkan data Kementerian Agama, daftar haji tiap daerah 11-30 tahun. Daftar tunggu haji Kabupaten Lebak, Banten adalah 18 tahun, di wilayah Sulawesi bahkan hingga 30 tahun agar dapat menjalankan ibadah haji.
Namun Presiden tidak menegaskan apakah tambahan tambahan 10 ribu kuota jamaah haji tersebut untuk musim haji 2019 atau 2020.
"Sudah saya sampaikan secara langsung saat itu, bisa beliau tiba-tiba tambah, sudah disampaikan langsung Sri Baginda Raja Salman yang (tambahan kuota) 10 ribu," tambah Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"Setelah saya bertemu Sri Baginda Raja Salman, langsung disampaikan ke beliau bahwa ini sebenarnya permintaan sudah lama, sudah dijawab beliau secara resmi kita diberi kuota haji oleh beliau alhamdulillah 10 ribu jadi dari 221 ribu menjadi 231 ribu," kata Presiden Joko Widodo di Halal Park, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa.
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan resmi sekaligus umrah pada 13-15 April 2019. Saat menunaikan ibadah umrah, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama kedua putranya Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep juga berkesempatan masuk ke dalam kakbah.
"Sehingga calon-calon jamaah haji bisa maju (antriannya), itu pun saya sudah menyampaikan kepada Raja Salman agar diberikan tambahan lagi. Saya masih minta lagi, tapi belum dijawab langsung, sudah iya tapi belum dijawab langsung," tambah Presiden.
Presiden bertemu dengan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Istana pribadi Raja (Al-Qasr Al-Khas) di Riyaedh pada Minggu (14/4). Penambahan itu kembali ditegaskan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi di Istana Putra Mahkota.
Presiden mengaku meminta kuota hingga 250 ribu jamaah haji.
"Permintaan kita kemarin 250 ribu karena saya sampaikan calon-calon jemaah haji di Indonesia harus menunggu 35-40 tahun, berarti lahir harus sudah daftar," ungkap Presiden.
Berdasarkan data Kementerian Agama, daftar haji tiap daerah 11-30 tahun. Daftar tunggu haji Kabupaten Lebak, Banten adalah 18 tahun, di wilayah Sulawesi bahkan hingga 30 tahun agar dapat menjalankan ibadah haji.
Namun Presiden tidak menegaskan apakah tambahan tambahan 10 ribu kuota jamaah haji tersebut untuk musim haji 2019 atau 2020.
"Sudah saya sampaikan secara langsung saat itu, bisa beliau tiba-tiba tambah, sudah disampaikan langsung Sri Baginda Raja Salman yang (tambahan kuota) 10 ribu," tambah Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019