Salah satu fotografer senior Tanah Air Oscar Motulloh. menyatakan, fotografi menjadi salah satu sarana promosi pariwisata daerah sekaligus menjadi langkah menggali potensi daerah, demikian disampaikan
"Promosi wisata daerah paling efektif melalui fotografi sehingga pariwisata, khususnya kota Ambon, bisa dikenal masyarakat luas baik lokal maupun mancanegara," katanya kurator Galeri Foto Jurnalistik Antara itu menjadi juri kompetisi Pattimura Fotografi 2019 di Ambon, Kamis.
Kompetisi fotografi seperti Pattimura Fotografi itu, menurut Oscar, mempunyai sifat unik karena berlangsung pada tingkat lokal terutama di objek wisata. Sedangkan persaingan antar fotografer terasa secara langsung dan tema pariwisata menjadi bagian dari sebuah pendekatan foto-foto dokumenter.
Dia mengatakan kompetisi fotografer tingkat lokal bukan hanya melihat keindahan alam untuk menarik wisatawan melainkan juga sebagai medium kritik sosial bagi pemerintah daerah. Foto kritik sosial itu dapat berupa foto sampah berserakan di pantai yang menjadi lokasi wisata.
Foto kritik sosial itu, lanjut Oscar, akan menjadi masukan bagi pemerintah daerah untuk membenahi lokasi wisata agar layak dikunjungi.
"Jika semua fotografer bisa memanfaatkan keahlian memotret sebagai ajang promosi daerah, daerah itu akan dikenal lewat foto-foto," katanya.
Pendapat senada juga disampaikan fotografer Arbain Rambey yang mengatakan Ambon merupakan kota yang indah karena banyak objek foto yang belum tergali.
Mantan redaktur foto harian Kompas itu mengatakan objek wisata di Indonesia seringkali hanya didominasi Bali, Lombok, Toraja, Medan, maupun daerah lain di Indonesia.
"Pariwisata Ambon jarang diangkat sehingga kompetisi forografi ini sangat menarik. Saat ini, fotografi bisa menjadi daya tarik karena semua orang memakai fotografi untuk promosi pariwisata," ujarnya.
Arbain menilai teluk Ambon merupakan lokasi objek foto yang menarik selain Jembatan Merah Putih (JMP).
"JMP sangat menarik jika difoto pada pagi hari. Selama ini, jembatan itu belum menjadi objek wisata. Tapi jika difoto dengan bagus, orang ingin datang mengunjungi. JMP menjadi salah satu ikon kota Ambon yang harus dipromosikan ke luar," ujar Arbain.
Sementara, fotografer Embong Salampessy mengatakan fotografer-fotografer muda lokal yang mengikuti kompetisi Pattimura Fotografi 2019 itu semestinya dapat mengelaborasi sejumlah objek wisata lokal kota Ambon.
"Faktor keberuntungan tentu menentukan karena ini adalah lomba. Fotografer yang mempunyai nama besar bisa jadi tidak menang. Semua orang berpeluang, entah yang sudah pernah ikut lomba atau belum," kata Embong.
"Promosi wisata daerah paling efektif melalui fotografi sehingga pariwisata, khususnya kota Ambon, bisa dikenal masyarakat luas baik lokal maupun mancanegara," katanya kurator Galeri Foto Jurnalistik Antara itu menjadi juri kompetisi Pattimura Fotografi 2019 di Ambon, Kamis.
Kompetisi fotografi seperti Pattimura Fotografi itu, menurut Oscar, mempunyai sifat unik karena berlangsung pada tingkat lokal terutama di objek wisata. Sedangkan persaingan antar fotografer terasa secara langsung dan tema pariwisata menjadi bagian dari sebuah pendekatan foto-foto dokumenter.
Dia mengatakan kompetisi fotografer tingkat lokal bukan hanya melihat keindahan alam untuk menarik wisatawan melainkan juga sebagai medium kritik sosial bagi pemerintah daerah. Foto kritik sosial itu dapat berupa foto sampah berserakan di pantai yang menjadi lokasi wisata.
Foto kritik sosial itu, lanjut Oscar, akan menjadi masukan bagi pemerintah daerah untuk membenahi lokasi wisata agar layak dikunjungi.
"Jika semua fotografer bisa memanfaatkan keahlian memotret sebagai ajang promosi daerah, daerah itu akan dikenal lewat foto-foto," katanya.
Pendapat senada juga disampaikan fotografer Arbain Rambey yang mengatakan Ambon merupakan kota yang indah karena banyak objek foto yang belum tergali.
Mantan redaktur foto harian Kompas itu mengatakan objek wisata di Indonesia seringkali hanya didominasi Bali, Lombok, Toraja, Medan, maupun daerah lain di Indonesia.
"Pariwisata Ambon jarang diangkat sehingga kompetisi forografi ini sangat menarik. Saat ini, fotografi bisa menjadi daya tarik karena semua orang memakai fotografi untuk promosi pariwisata," ujarnya.
Arbain menilai teluk Ambon merupakan lokasi objek foto yang menarik selain Jembatan Merah Putih (JMP).
"JMP sangat menarik jika difoto pada pagi hari. Selama ini, jembatan itu belum menjadi objek wisata. Tapi jika difoto dengan bagus, orang ingin datang mengunjungi. JMP menjadi salah satu ikon kota Ambon yang harus dipromosikan ke luar," ujar Arbain.
Sementara, fotografer Embong Salampessy mengatakan fotografer-fotografer muda lokal yang mengikuti kompetisi Pattimura Fotografi 2019 itu semestinya dapat mengelaborasi sejumlah objek wisata lokal kota Ambon.
"Faktor keberuntungan tentu menentukan karena ini adalah lomba. Fotografer yang mempunyai nama besar bisa jadi tidak menang. Semua orang berpeluang, entah yang sudah pernah ikut lomba atau belum," kata Embong.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019