Keberadaan pelabuhan kapal "roll on roll off (roro)" di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
“Sejak di buka pada April 2017 geliat ekonomi di Jambi khususnya di Tanjung Jabung Barat kita perhatikan semakin meningkat,” kata Kepala Pelabuhan Roro Aswad di Jambi, Senin.
Geliat perekonomian yang terjadi di daerah itu pertama angkutan umum, saat ini jasa angkutan umum baik barang maupun orang didaerah itu semakin meningkat. Selain itu, pelabuhan roro tersebut juga menjadi jalur perdagangan.
Dimana banyak masyarakat dari Kepulaun Dabo Singkep, Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau yang membeli sejumlah dagangan di Provinsi Jambi untuk dijual di Kepulauan Dabo Singkep.
“Pelabuhan ini merupakan salah satu jalur perdagangan kita, dan cukup membantu perekonomian masyarakat, dulu harga bahan pokok di dabo cukup tinggi, berkat adanya pelabuhan roro ini harga sejumlah kebutuhan cukup stabil,” kata salah seorang penumpang kapal.
Begitu pula sebaliknya, saat ini sejumlah komoditi unggulan di Kepulauan Dabo Singkep juga turut di pasarkan di Provinsi Jambi, salah satunya ikan teri. Dalam setiap minggu, banyak pedagang teri yang mengambil teri di Dabo untuk dijual di Jambi.
Saat ini terdapat dua kapal dua unit kapal yang berlabuh d pelabuhan roro, dua unit kapal itu yakni Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Sembilang dengan jalur pelayaran Tanjung Jabung Barat,-Dabo Singkep-Batam, dan sebaliknya. Kemudian KMP Satria Pratama dengan jalur pelayaran Tanjung Jabung Barat-Batam dan sebaliknya.
Sebagai pelabuhan perintis yang baru beroperasi pada tahun 2017 lalu, pelabuhan roro tersebut sangat potensial. Karena sejak beroperasi pelabuhan roro terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, baik bagi Kabupaten Tanjung Jabung Barat maupun bagi daerah lainnya seperti Kepaulauan Dabo Singkep.
“Kita berharap kedepan ada pengembangan terhadap pelabuhan roro ini, karena saat ini infrastruktur penunjang pelabuhan ini hanya mampu menyadarkan kapal dengan kapasitas 20 ton,” kata Aswad.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
“Sejak di buka pada April 2017 geliat ekonomi di Jambi khususnya di Tanjung Jabung Barat kita perhatikan semakin meningkat,” kata Kepala Pelabuhan Roro Aswad di Jambi, Senin.
Geliat perekonomian yang terjadi di daerah itu pertama angkutan umum, saat ini jasa angkutan umum baik barang maupun orang didaerah itu semakin meningkat. Selain itu, pelabuhan roro tersebut juga menjadi jalur perdagangan.
Dimana banyak masyarakat dari Kepulaun Dabo Singkep, Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau yang membeli sejumlah dagangan di Provinsi Jambi untuk dijual di Kepulauan Dabo Singkep.
“Pelabuhan ini merupakan salah satu jalur perdagangan kita, dan cukup membantu perekonomian masyarakat, dulu harga bahan pokok di dabo cukup tinggi, berkat adanya pelabuhan roro ini harga sejumlah kebutuhan cukup stabil,” kata salah seorang penumpang kapal.
Begitu pula sebaliknya, saat ini sejumlah komoditi unggulan di Kepulauan Dabo Singkep juga turut di pasarkan di Provinsi Jambi, salah satunya ikan teri. Dalam setiap minggu, banyak pedagang teri yang mengambil teri di Dabo untuk dijual di Jambi.
Saat ini terdapat dua kapal dua unit kapal yang berlabuh d pelabuhan roro, dua unit kapal itu yakni Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Sembilang dengan jalur pelayaran Tanjung Jabung Barat,-Dabo Singkep-Batam, dan sebaliknya. Kemudian KMP Satria Pratama dengan jalur pelayaran Tanjung Jabung Barat-Batam dan sebaliknya.
Sebagai pelabuhan perintis yang baru beroperasi pada tahun 2017 lalu, pelabuhan roro tersebut sangat potensial. Karena sejak beroperasi pelabuhan roro terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, baik bagi Kabupaten Tanjung Jabung Barat maupun bagi daerah lainnya seperti Kepaulauan Dabo Singkep.
“Kita berharap kedepan ada pengembangan terhadap pelabuhan roro ini, karena saat ini infrastruktur penunjang pelabuhan ini hanya mampu menyadarkan kapal dengan kapasitas 20 ton,” kata Aswad.
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019