Pemerintah Kota Jambi memprioritaskan tenaga penyuluh kesehatan untuk melakukan promosi kesehatan di tengah-tengah masyarakat untuk terwujudnya kota sehat.

"Di Provinsi Jambi, Kota Jambi satu-satunya daerah yang masuk dalam kriteria kota sehat dan untuk mewujudkan kota sehat ini kita harapkan tenaga penyuluh kesehatan mampu melakukan promosi kesehatan di tengah-tengah masyarakat," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi.

Namun untuk mewujudkan kota sehat, tidak hanya tugas dari dinas kesehatan, Syarif Fasha mengatakan itu semua merupakan tugas dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dukungan dari masyarakat. Kota sehat tidak dapat terwujud Jika hanya pemerintah yang memiliki tekad untuk mewujudkannya tanpa dukungan dari masyarakat.

Salah satu inovasi yang di lakukan pemerintah kota itu yakni membuat kampung bantar (Bersih, aman dan pintar). Melalui program itu saat ini sudah terdapat 800 kampung bantar.

"Jika seluruh kampung telah menerapkan visi dan misi kampung bantar, maka dapat diyakini masyarakat akan sehat dan biaya kesehatan di jambi tidak lagi mahal," kata Syarif Fasha.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara Prof. Ida Yustina mengatakan, rohnya kesehatan masyarakat itu yakni promosi kesehatan. Kesehatan masyarakat tidak akan terwujud, jika masyarakat sebagai objeknya tidak mengetahui bagaimana cara mewujudkan kesehatan masyarakat.

"Inilah tugas dari para sarjana kesehatan masyarakat, yakni mengusahakan preventif dan promotif kesehatan itu dapat berjalan dengan seimbang," katanya.

Untuk mewujudkan kota sehat itu, tenaga penyuluh kesehatan memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar. Karena lulusan fakultas kesehatan masyarakat di tuntut memiliki profil 'Miracle'. Artinya tenaga penyuluh kesehatan harus mampu bertindak sebagai manajer, agen pembaharuan, peneliti, pembelajar sepanjang hayat, merakyat, pemimpin dan pendidik.
 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019