Komite Indonesia untuk Pemberantasan Pornografi dan Pornoaksi (KIP3) menyerukan menolak pronografi dan pornoaksi yang terjadi di Provinsi Jambi.
“Pornografi dan pornoaksi merupakan bentuk penjajahan terhadap masyarakat, terutama kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa,” kata Ketua KIP3 Pusat Juniwati Masjchun Sofwan di Jambi, Selasa.
Menurut Juniwati harus dilakukan langkah yang tepat untuk menghindarkan masyarakat dari pornografi dan pornoaksi, terutama terhadap kaum milenial, dan pelajar. Karena pornografi dan pornoaksi tersebut sangat merusak masa depan.
Dia menjelaskan, orang yang telah kecanduan dengan pronografi maupun pornoaksi otaknya akan mengecil, sehingga sangat berdampak terhadap pola pikir dan juga berdampak terhadap perilaku dan moral anak. Perlu dilakukan tindakan sebagai antisipasi mencegah kaum milenial, terutama pelajar tercandu pornografi dan pornoaksi.
Saat ini, katanya, pornografi sangat mudah masuk ke dunia anak-anak, salah satu yang memiliki peran yang sangat besar dan signifikan terhadap masuknya pronografi ke dalam dunia anak-anak, yakni gawai atau ponsel pintar. Melalui gawai, akun apa saja dapat diakses, termasuk pornografi. Sehingga perlu dilakukan pengawasan yang ekstra terhadap penggunaan gawai oleh kaum milenial, terutama pelajar.
“Pengawasan tersebut harus dilakukan oleh semua pihak, tenaga pendidik, masyarakat, terutama orang tua,” kata Juniwati Masjchun Sofwan.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. Maulana mendukung penuh penolakan terhadap pronografi dan pornoaksi tersebut. Dengan cara mengoordinasikan kegiatan KIP3 dengan instansi terkait di kota itu, sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Karena dari pornografi tersebut berdampak terhadap pornoaksi, dan akibatnya banyak terjadi pemerkosaan terhadap anak usia dini dan berujung pada kekerasan seksual.
“Kami Pemerintah Kota Jambi sangat mendukung hal ini, dan Pemkot Jambi juga telah berupaya melakukan kegiatan prefentif dan promotif untuk meminimalisir terjadinya pronografi dan pornoaksi di Kota Jambi,” kata Maulana.
Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh Pemkot Jambi adalah memasang wifi gratis di tempat umum, namun sebelumnya konten-konten yang bersifat negatif telah di blokir. Sehingga wifi tersebut aman digunakan, terutama terhadap anak-anak. Selain itu, Pemkot Jambi juga telah berupaya melakukan peningkatan religius terhadap kaum milenial. Dengan cara mendekatkan kaum milenial dengan masjid dan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisir pronogrfadi dan pronoaksi di kota itu.
Dalam kesempatan itu turut dilakukan pegukuhan KIP3 Provinsi Jambi, di ruang pola Yayasan Jami Al Falah Jambi. Dengan dikukuhkannya KIP3 Provinsi Jambi di harapkan dapat memberikan edukasi dan sosialiasi kepada kaum milenial terhadap dampak dari pornografi dan pornoaksi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
“Pornografi dan pornoaksi merupakan bentuk penjajahan terhadap masyarakat, terutama kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa,” kata Ketua KIP3 Pusat Juniwati Masjchun Sofwan di Jambi, Selasa.
Menurut Juniwati harus dilakukan langkah yang tepat untuk menghindarkan masyarakat dari pornografi dan pornoaksi, terutama terhadap kaum milenial, dan pelajar. Karena pornografi dan pornoaksi tersebut sangat merusak masa depan.
Dia menjelaskan, orang yang telah kecanduan dengan pronografi maupun pornoaksi otaknya akan mengecil, sehingga sangat berdampak terhadap pola pikir dan juga berdampak terhadap perilaku dan moral anak. Perlu dilakukan tindakan sebagai antisipasi mencegah kaum milenial, terutama pelajar tercandu pornografi dan pornoaksi.
Saat ini, katanya, pornografi sangat mudah masuk ke dunia anak-anak, salah satu yang memiliki peran yang sangat besar dan signifikan terhadap masuknya pronografi ke dalam dunia anak-anak, yakni gawai atau ponsel pintar. Melalui gawai, akun apa saja dapat diakses, termasuk pornografi. Sehingga perlu dilakukan pengawasan yang ekstra terhadap penggunaan gawai oleh kaum milenial, terutama pelajar.
“Pengawasan tersebut harus dilakukan oleh semua pihak, tenaga pendidik, masyarakat, terutama orang tua,” kata Juniwati Masjchun Sofwan.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. Maulana mendukung penuh penolakan terhadap pronografi dan pornoaksi tersebut. Dengan cara mengoordinasikan kegiatan KIP3 dengan instansi terkait di kota itu, sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Karena dari pornografi tersebut berdampak terhadap pornoaksi, dan akibatnya banyak terjadi pemerkosaan terhadap anak usia dini dan berujung pada kekerasan seksual.
“Kami Pemerintah Kota Jambi sangat mendukung hal ini, dan Pemkot Jambi juga telah berupaya melakukan kegiatan prefentif dan promotif untuk meminimalisir terjadinya pronografi dan pornoaksi di Kota Jambi,” kata Maulana.
Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh Pemkot Jambi adalah memasang wifi gratis di tempat umum, namun sebelumnya konten-konten yang bersifat negatif telah di blokir. Sehingga wifi tersebut aman digunakan, terutama terhadap anak-anak. Selain itu, Pemkot Jambi juga telah berupaya melakukan peningkatan religius terhadap kaum milenial. Dengan cara mendekatkan kaum milenial dengan masjid dan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisir pronogrfadi dan pronoaksi di kota itu.
Dalam kesempatan itu turut dilakukan pegukuhan KIP3 Provinsi Jambi, di ruang pola Yayasan Jami Al Falah Jambi. Dengan dikukuhkannya KIP3 Provinsi Jambi di harapkan dapat memberikan edukasi dan sosialiasi kepada kaum milenial terhadap dampak dari pornografi dan pornoaksi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019