Kepala Kepolisian Daerah Jambi Irjen Pol Drs Muchlis, AS MH menghadiri acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Istana Negara Jakarta yang dipimpin Presiden  Joko Widodo.

Acara Rakornas Pengendalian Karhutla itu bertujuan untuk mendengarkan pengarahan dari Presiden RI, Joko Widodo terkait pengendalian kebakaran hutan dan lahan melalui rapat koordinasi nasional di Kantor Kepresidenan Jakarta, kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, di Jambi, Selasa.

Dalam acara di Jakarta itu selain Kapolda Jambi juga dihadiri oleh Gubernur, Bupati, Wali Kota, Pangdam, Kapolda, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD), Dinas Kehutanan Provinsi di wilayah rawan karhutla dan instansi terkait yang diundang pada rakornas itu.

Sedangkan dari Polda Jambi dan jajaran yang turut hadir pada pertemuan Rakornas Pengendalian Karhutla tersebut ada Kapolres Muarojambi, Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung Barat, Batanghari, Kapolres Tebo dan Kaorspripim.

Kuswahyudi Tresnadi, membenarkan bahwa Kapolda bersama beberapa Kapolres yang rawan karhutla hadiri acara Rakornas pengendalian Karhutla.

Untuk itu, Jokowi meminta Pemda, Gubernur, Bupati, Walikota, dan dibantu jajaran TNI-Polri untuk segera menyelesaikan masalah karhutla yang kembali muncul ini dan menangani api sekecil apapun sebelum membesar.

"Kita ini kan punya infrastruktur organisasi sampai ke bawah. Di desa ada Babinsa semuanya ada. Mestinya itu, begitu muncul kecil sudah ketahuan dulu," jelasnya.

Sementara itu, di Istana Negara Jakarta, Presiden meminta semua pihak tidak meremehkan adanya "hotspot" (titik api) dan jika api muncul langsung padamkan jangan tunggu sampai membesar.

"Saya gak perlu bicara banyak-banyak, karena semua sudah tahu cara menangani seperti apa, cara pencegahan seperti apa, tidak perlu kita ulang-ulang. Jadi, sekali lagi pertama prioritaskan pencegahan melalui patroli terpadu deteksi dini, sehingga kondisi harian di lapangan selalu terpantau," tegasnya.

Jika api sudah membesar, Jokowi meminta dilakukan langkah-langkah "water bombing" untuk melakukan pemadaman. "Kalau sudah terlanjur gede, itu juga tidak mudah. Tapi memang harus dilakukan kalau api sudah besar," jelasnya

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019