Pemerintah Kota Jambi mendorong koperasi di kota itu untuk mampu beradaptasi dengan era revolusi industri 4.0.
"Saat ini kita telah berada di era digitalisasi, koperasi dituntut harus mampu beradaptasi dengan era revolusi industri 4.0 ini," kata Wakil Wali Kota Jambi H Maulana dalam sambutannya pada peringatan hari koperasi ke 72 tingkat Kota Jambi di halaman Kantor Koperasi dan UMKM, Kamis.
Maulana menekankan kepada koperasi agar mampu beradaptasi dengan era digitalisasi, tidak hanya mengubah cara berbisnis dengan menyesuaikan era digitalisasi, namun harus ada perubahan platform, dimulai dari perubahan pola pikir. Serta koperasi di tuntut mampu membangun badan koperasi berbasis data yang sehat, kuat dan tangguh.
Dengan beradaptasi dengan era digitalisasi, diharapkan koperasi mampu merangkul generasi milenial. Serta kebijakan yang dibuat diharapkan lebih memperkuat mutu koperasi.
"Saat ini Pemkot Jambi tengah mengembangkan sistem informasi kota jambi (sikoja), pada slot kelima semua data base produk UMKM dan koperasi harus masuk ke dalam slot dan data base tersebut," kata Maulana.
Namun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, produk yang dimuat dalam sikoja tentunya produk yang telah memiliki izin produksi. Jika koperasi tidak mampu beradaptasi dengan era revolusi industri 4.0 tersebut, dikhawatirkan koperasi akan mati suri.
Sementara penopang utama peningkatan kualitas ekonomi perkotaan, khususnya di jambi yakni koperasi dan UMKM.
Pemerintah kota itu turut mendorong produk-produk koperasi dan UMKM untuk dapat dipasarkan di retail-retail yang ada di kota itu. Jika retail tersebut menolak produk UMKM, maka pemerintah kota akan memberikan teguran hingga mencabut izin retail tersebut.
"Pemkot Jambi wajib melindungi produk-produk lokal, jika ada pengusaha yang menolak produk lokal, perusahaan tersebut harus ditegur, jika tidak juga diindahkan maka izinnya dapat di cabut," kata Maulana.
Di momentum peringatan hari koperasi tersebut, pemerintah kota itu meminta masyarakat sama-sama berjuang untuk mewujudkan koperasi yang sukses. Dan pada tahun yang akan datang Maulana menargetkan koperasi dan UMKM di Kota itu mampu meresmikan sistem online.
Sementara itu, kepala Dinas Koperasi Kota Jambi Syahril Samingin mengatakan, pada peringatan hari koperasi tersebut pemerintah kota memberikan bantuan kepada pelaku usaha yang tergabung dalam koperasi. Bantuan yang diberikan berupa peralatan usaha seperti kursi pangkas rambut, mesin jahit, komputer, blender dan lain-lain.
"Bantuan tersebut diberikan bertujuan sebagai sarana pembinaan kepada koperasi, dengan harapan koperasi di kota itu menjadi aktif menjadi koperasi unggulan," kata Syahril Samingin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"Saat ini kita telah berada di era digitalisasi, koperasi dituntut harus mampu beradaptasi dengan era revolusi industri 4.0 ini," kata Wakil Wali Kota Jambi H Maulana dalam sambutannya pada peringatan hari koperasi ke 72 tingkat Kota Jambi di halaman Kantor Koperasi dan UMKM, Kamis.
Maulana menekankan kepada koperasi agar mampu beradaptasi dengan era digitalisasi, tidak hanya mengubah cara berbisnis dengan menyesuaikan era digitalisasi, namun harus ada perubahan platform, dimulai dari perubahan pola pikir. Serta koperasi di tuntut mampu membangun badan koperasi berbasis data yang sehat, kuat dan tangguh.
Dengan beradaptasi dengan era digitalisasi, diharapkan koperasi mampu merangkul generasi milenial. Serta kebijakan yang dibuat diharapkan lebih memperkuat mutu koperasi.
"Saat ini Pemkot Jambi tengah mengembangkan sistem informasi kota jambi (sikoja), pada slot kelima semua data base produk UMKM dan koperasi harus masuk ke dalam slot dan data base tersebut," kata Maulana.
Namun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, produk yang dimuat dalam sikoja tentunya produk yang telah memiliki izin produksi. Jika koperasi tidak mampu beradaptasi dengan era revolusi industri 4.0 tersebut, dikhawatirkan koperasi akan mati suri.
Sementara penopang utama peningkatan kualitas ekonomi perkotaan, khususnya di jambi yakni koperasi dan UMKM.
Pemerintah kota itu turut mendorong produk-produk koperasi dan UMKM untuk dapat dipasarkan di retail-retail yang ada di kota itu. Jika retail tersebut menolak produk UMKM, maka pemerintah kota akan memberikan teguran hingga mencabut izin retail tersebut.
"Pemkot Jambi wajib melindungi produk-produk lokal, jika ada pengusaha yang menolak produk lokal, perusahaan tersebut harus ditegur, jika tidak juga diindahkan maka izinnya dapat di cabut," kata Maulana.
Di momentum peringatan hari koperasi tersebut, pemerintah kota itu meminta masyarakat sama-sama berjuang untuk mewujudkan koperasi yang sukses. Dan pada tahun yang akan datang Maulana menargetkan koperasi dan UMKM di Kota itu mampu meresmikan sistem online.
Sementara itu, kepala Dinas Koperasi Kota Jambi Syahril Samingin mengatakan, pada peringatan hari koperasi tersebut pemerintah kota memberikan bantuan kepada pelaku usaha yang tergabung dalam koperasi. Bantuan yang diberikan berupa peralatan usaha seperti kursi pangkas rambut, mesin jahit, komputer, blender dan lain-lain.
"Bantuan tersebut diberikan bertujuan sebagai sarana pembinaan kepada koperasi, dengan harapan koperasi di kota itu menjadi aktif menjadi koperasi unggulan," kata Syahril Samingin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019