Seluruh pegawai dan staf Bank Muamalat diseluruh jaringan Indonesia menggelar doa bersama untuk kepergian almarhum Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie.

"Doa bersama kami gelar di wilayah kami di Sulawesi, Maluku dan Papua. Doa bersama juga dilakukan diseluruh jaringan bank Muamalat di Indonesia," ujar Pemimpin Bank Muamalat Regional Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) Ahmad S Ilham di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan hasil koordinasi dengan para pimpinan diseluruh jaringan bank di tanah air bersepakat menggelar doa bersama untuk almarhum yang juga inisiator terbentuknya Bank Muamalat.

Ilham menyatakan doa bersama dilakukan pada Kamis dan Jumat (12-13/9) usai menggelar pengarahan rutin setiap paginya kemudian dilanjutkan shalat ghaib pada siang hari usai menunaikan shalat wajib.

"Kemudian saat sholat dzuhur di masjid sekitar kantor operasional, upayakan agar bisa sholat ghaib di masjid-masjid yang berada di area Muamalat. Pasang bendera setengah tiang hingga 15 September. Dan yang paling utama, mendoakan beliau (BJ Habibie) di akhir sholat," kata Ahmad S Ilham.

Dia mengungkapkan ide mendirikan Bank Muamalat Indonesia (BMI) tercetus dalam sebuah lokakarya Majelis Ulama Indonesia (MUI) bertema "Masalah Bunga Bank dan Perbankan" yang diadakan pada pertengahan Agustus 1990 di Cisarua, Bogor.

Hasan Basri, selaku Ketua Umum MUI membawakan ke Munas MUI yang diadakan akhir Agustus 1991.

Munas MUI itu memutuskan agar MUI mengambil prakarsa mendirikan bank tanpa bunga. Untuk itu, dibentuk kelompok kerja yang diketuai oleh Sekjen MUI waktu itu HS Prodjokusumo.

Setelah adanya kesepakatan bersama kemudian dikomunikasikan melalui BJ Habibie yang pada saat mendengar pemaparan tersebut langsung merespon dan akhirnya melaporkan ke Presiden Soeharto untuk persetujuan didirikannya Bank Muamalat Indonesia (BMI).

Bank Islam yang terbentuk disepakati bernama Bank Muamalat Indonesia (BMI). "Muamalat" dalam istilah fiqih berarti hukum yang mengatur hubungan antarmanusia.

Nama alternatif lain yang muncul pada masa pembentukan itu adalah Bank Syariat Islam. Namun mengingat pengalaman pemakaian kata 'syariat islam' pada Piagam Jakarta, akhirnya nama itu tidak dipilih. Nama lain yang diusulkan adalah Bank Muamalat Islam Indonesia.

Presiden Soeharto kemudian menyetujui nama terkahir dengan menghilangkan kata "Islam".

Baca juga: Habibie Wafat, Presiden akan pimpin upacara pemakaman
Baca juga: Habibie Wafat - Ketua DPR: negarawan besar yang selalu dikenang
 

Pewarta: Muh. Hasanuddin

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019