Peserta Festival Anak Soleh Indonesia (Fasi) ke-18 tingkat Kota Jambi di dominasi oleh peserta lomba tahfiz juz 30.

"Dari 935 peserta FASI ke-18 Kota Jambi tahun ini, 130 orang merupakan peserta cabang tahfiz juz 30," kata Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) Kota Jambi Khudori di Jambi, Jum'at.

Khudori mengatakan mendominasinya peserta cabang tahfiz juz 30 pada FASI tersebut merupakan hasil dari program pemerintah kota yang menempatkan guru-guru tahfiz di sekolah-sekolah, sehingga pada FASI ke 18 kota itu, cabang tahfiz juz ke 30 sangat di minati oleh peserta.

Khudori berharap, FASI tersebut dapat dijadikan sebagai wadah untuk mempersiapkan generasi milenial menghadapi perkembangan zaman yang semakin pesat.

Sementara itu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha berharap peserta FASI Kota Jambi tersebut nantinya dapat mendominasi peserta FASI Provinsi Jambi yang akan mengikuti FASI tingkat nasional di Provinsi Kalimantan Tengah.

"Saya mengapresiasi BKPRMI yang melaksanakan kegiatan ini dalam setiap tahunnya sehingga menjadi kegiatan rutin, kegiatan ini dilaksanakan untuk menjaring anak yang berprestasi di bidang keagamaan," kata Syarif Fasha.

Selain itu, Ia turut berpesan agar seluruh peserta dapat menampilkan penampilan yang terbaik. Mengeluarkan semua kemampuan yang telah di pelajari di sekolah maupun di lembaga pendidikan agama lainnya.

"Mudah-mudahan hal yang kami lakukan setiap tahun ini melalui BKPRMI akan memberikan manfaat yang besar bagi anak-anak kita dan menjadikan anak-anak kita anak yang soleh dan solehah," tambah Syarif Fasha.

Sementara itu, FASI tersebut turut diikuti oleh peserta tunanetra. Muhammad Rizki Isfandi, yang kini berusia 11 tahun ikut serta dalam ajang FASI tersebut. Rizki mengikuti cabang lomba tahfiz juz 30.

"Sejak usia tiga atau empat tahun Rizki sudah dikenalkan denga Al Qur'an, dan saat ia menginjak usia enam tahun sudah mulai menghafal Al Qur'an," kata orang tua Rizki, Ishaq.

Metode menghafal Rizki berbeda dengan anak-anak lainnya, karena Rizki merupakan tunanetra, metode yang digunakannya dengan cara mendengarkan murottal Al Qur'an. Setelah mendengar murottal Al Qur'an Rizki kembali menyimak bacaan.

"Biasanya di murojaah setiap subuh, tidak menutup kemungkinan di waktu-waktu lain, mengikuti mudnya," kata Ishaq.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019