Kepala Staf Kodam II/Sriwijaya Brigjen TNI Syafrial mengatakan semua pihak (stake holder) terkait harus saling bekerja sama serta satu visi dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Semua stake holder harus saling berbaur dan harus bekerja sama satu visi untuk menanggulangi karhutla tersebut. Kita semuanya memahami dan sepakat bahwa penanggulangan karhutla merupakan tanggung jawab bersama," kata Syafrial usai menghadiri rapat karhutla di ruang Posko Karhutla Satgasgab Makorem 042/Gapu, Senin.

Ia mengatakan penanggulangan dan pencegahan karhutla juga telah dilakukan dengan berbagai upaya,  diantaranya operasi pemadaman baik dari darat maupun udara menggunakan water boombing. 

Total pasukan yang dikerahkan untuk pemadaman sejak 8 September katanya mencapai 1.515 personel terdiri dari TNI, Polri dan BPBD serta Manggala Agni.  

Hingga saat ini, lanjutnya, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi mencapai ribuan hektare dengan 19 tersangka dan dua diantaranya masih dalam proses dan kemungkinan bisa bertambah.

Kasdam juga berharap karhutla di Sumatera Selatan dan Jambi bisa diatasi termasuk di seluruh provinsi yang terjadi karhutla. Sebab karhutla sudah menjadi masalah nasional. 

Selain itu, Kasdam menambahkan yang menjadi konsentrasi pemerintah saat ini dalam penanggulangan karhutla ada di lima provinsi yakni Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. 

Jika dibandingkan dengan provinsi lain, Jambi termasuk yang paling rendah terkena karhutla. Namun Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Jambi dalam empat hari belakangan ini sudah memasuki kategori tidak sehat.***  

 

Pewarta: Fina

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019