Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan ratusan hektare lahan pertanian di daerah itu saat ini mulai terdampak kekeringan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Taman SP melalui Staf Ketahanan Pangan dan Hortikultura Ahmad Safriansyah di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan data lahan yang terdampak akibat musim kemarau di wilayah itu masih sementara yakni di kisaran 235,5 hektare dan diperkirakan akan terus bertambah karena petugas lapangan masih melakukan pendataan.

"Jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah karena saat ini masih dilakukan pendataan lapangan, kalau luasannya sekarang mencapai 235,5 hektare terdiri dari areal pertanian padi sawah, palawija, cabai termasuk juga tanaman durian," kata dia.

Dari luasan lahan yang terdampak musim kemarau tersebut tambah dia, untuk lahan pertanian padi sawah mencapai 99 hektare, kemudian lahan pertanian cabai dan jagung 24 hektare serta kebun durian 112,5 hektare.

Sedangkan sebaran lahan pertanian yang terancam gagal panen atau puso akibat musim kemarau ini di Kecamatan Curup Utara seluas 63,5 hektare, Curup Timur 26,5 hektare. Padang Ulak Tanding dan Binduriang mencapai 131,5 hektare dan Kecamatan Sindang Beliti Ulu seluas 14 hektare.

Areal pertanian yang terdampak kekeringan ini akibat sumber air yang selama ini memasok kebutuhan lahan pertanian milik warga seperti irigasi maupun sungai mulai mengering, sehingga tanaman mereka terancam gagal panen.

"Untuk yang di Kecamatan Padang Ulak Tanding dan Binduriang tanaman padi sawahnya sedang dalam fase generatif atau bunting, sedang tanaman duriannya masih berbunga dan berbuah, karena musim kemarau sehingga banyak bunga yang rontok dan buahnya lambat besar," jelas dia.

Untuk mengurangi dampak kekeringan, pihaknya telah menyiapkan 14 unit mesin pompa air guna mengairi lahan pertanian mereka dengan memanfaatkan sumber air baik yang berasal dari danau atau sungai yang berada tidak jauh dari lahan pertanian, kalangan petani yang membutuhkan mesin ini bisa mengajukan surat peminjaman melalui kelompok tani masing-masing.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019