Pemerhati satwa burung Iwan londo mengharapkan Pemerintah Kota Surabaya bersikap usai sejumlah burung dilindungi mati dan ditemukan tergantung di hutan mangrove Wonorejo, kawasan Pantai Timur Surabaya.

"Kami harap ada perhatian dari Pemkot Surabaya agar satwa di sini aman dan pemburu-pemburu tidak ada di sini," ujarnya ditemui di kawasan hutan mangrove Wonorejo Surabaya, Minggu.

Sebanyak lima ekor burung dari dua spesies ditemukan mati, yaitu spesies Raja Udang Biru (empat ekor) yang merupakan spesies penetap dan Cekakak Suci (satu ekor) yang merupakan burung migran asal Australia.

Bahkan, spesies Raja Udang Biru atau small blue kingfisher (SBKF) merupakan salah satu spesies dilindungi dan masuk The IUCN Red List of Thereatened Species.

Spesies burung Raja Udang Biru merupakan spesies penetap dan berasal dari Indonesia, sedangkan spesies Cekakak Suci adalah burung yang melakukan migrasi saat musim dingin di daerah asalnya, Australia.

Iwan Londo mengaku sejak 1998 mengamati dan meneliti satwa di kawasan mangrove Wonorejo dan baru kali ini menyaksikan burung mati dalam keadaan tergantung dan terdapat luka tembakan di tubuh burung.

Ia menjelaskan burung Raja Udang Biru menjadi salah satu indikator bagi sungai karena memakan udang atau ikan kecil, yaitu ketika sungai tercemar dan airnya tidak bagus maka burung tidak akan ada, dan sebaliknya.

Menurut dia, tindakan pelaku yang diduga dari pemburu tersebut merupakan teror terhadap lingkungan dan mengancam keberlangsungan satwa setempat.

"Ini sepertinya malah menantang dan kami sangat menyesalkannya. Di sana tidak hanya burung dilindungi, tapi ada satwa reptil, kemudian terdapat juga berang-berang, musang, bahkan kucing hutan," ucapnya.

Dalam waktu dekat, ia dan pemerhati dan komunitas pencinta satwa akan berkoordinasi untuk menentukan langkah berikutnya, seperti melapor ke pemkot agar di kawasan yang tidak jauh dari lokasi Ekowisata Mangrove Surabaya itu, mendapatkan perhatian khusus.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019