Tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Cigadog, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang diketahui bernama Runiyah (37) hilang selama 10 tahun di Riyadh, Arab Saudi akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
" Saat ini buruh migran tersebut baru saja dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Caringin, Kecamatan Cisolok," kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Barat, Jejen di Sukabumi, Jumat.
Informasi yang dihimpun, pahlawan devisa ini diberangkatkan ke Riyadh pada Juni 2009 lalu melalui perusahaan jasa pemberangkatan TKI PT Bajri Putra Mandiri. Wanita ini pun kemudian ditempatkan di Al-Khobah namun, pekerjaan yang diberikan kepada Runiyah tidak sesuai dengan kontrak awalnya yakni mejadi penata rumah tangga.
Selama di rumah majikannya, buruh migran ini bukan menjadi penata rumah tangga tetapi, mengurus kebun dan kambing. Selain itu, korban pun selama bekerja tidak diperkenankan menggunakan alat komunikasi sehingga selama 10 tahun tidak bisa menghubungi keluarganya di Sukabumi.
Selama itu pun keluarganya selalu mencari keberadaan Runiyah bahkan, sempat beranggapan buruh migran ini telah meninggal dunia. Tetapi, pihak keluarga tidak putus semangat dan melaporkan ke pihak SBMI untuk ikut mencari.
Akhirnya upaya dan kerjasama SBMI Kabupaten Sukabumi dan Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) SBMI dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang dibantu Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar RI di Riyah akhirya Runiyah bisa ditemukan pada 28 Februari 2019.
"Setelah menjalani proses di KBRI, Runiyah akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya pada 23 Oktober 2019 dan saat ini sudah kembali berkumpul bersama keluarganya," tambahnya.
Baca juga: SBMI ingatkan warga tidak mencari kerja negara di Timur Tengah
Baca juga: Menjelang Lebaran kiriman uang TKI Ke Sukabumi melonjak 10-15 persen
Baca juga: TKW Sukabumi korban kecelakaan di Arab Saudi segera dipulangkan
Jejen mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Kemenlu RI dan KBRI Riyadh yang telah membantu proses pencarian hingga pemulangan Runiyah.
Semenara, Tim Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) SBMI Riyadh Agus Gia mengatakan pihaknya tidak hanya membantu dalam melakukan pencarian dan koordinasi dengan instansi terkait tetapi, mengupayakan agar hak pahlawan devisa ini seperti gajinya diberikan oleh majikannya. Sebab selama 10 tahun bekerja Runiyah tidak pernah diberikan haknya itu.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
" Saat ini buruh migran tersebut baru saja dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Caringin, Kecamatan Cisolok," kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Barat, Jejen di Sukabumi, Jumat.
Informasi yang dihimpun, pahlawan devisa ini diberangkatkan ke Riyadh pada Juni 2009 lalu melalui perusahaan jasa pemberangkatan TKI PT Bajri Putra Mandiri. Wanita ini pun kemudian ditempatkan di Al-Khobah namun, pekerjaan yang diberikan kepada Runiyah tidak sesuai dengan kontrak awalnya yakni mejadi penata rumah tangga.
Selama di rumah majikannya, buruh migran ini bukan menjadi penata rumah tangga tetapi, mengurus kebun dan kambing. Selain itu, korban pun selama bekerja tidak diperkenankan menggunakan alat komunikasi sehingga selama 10 tahun tidak bisa menghubungi keluarganya di Sukabumi.
Selama itu pun keluarganya selalu mencari keberadaan Runiyah bahkan, sempat beranggapan buruh migran ini telah meninggal dunia. Tetapi, pihak keluarga tidak putus semangat dan melaporkan ke pihak SBMI untuk ikut mencari.
Akhirnya upaya dan kerjasama SBMI Kabupaten Sukabumi dan Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) SBMI dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang dibantu Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar RI di Riyah akhirya Runiyah bisa ditemukan pada 28 Februari 2019.
"Setelah menjalani proses di KBRI, Runiyah akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya pada 23 Oktober 2019 dan saat ini sudah kembali berkumpul bersama keluarganya," tambahnya.
Baca juga: SBMI ingatkan warga tidak mencari kerja negara di Timur Tengah
Baca juga: Menjelang Lebaran kiriman uang TKI Ke Sukabumi melonjak 10-15 persen
Baca juga: TKW Sukabumi korban kecelakaan di Arab Saudi segera dipulangkan
Jejen mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Kemenlu RI dan KBRI Riyadh yang telah membantu proses pencarian hingga pemulangan Runiyah.
Semenara, Tim Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) SBMI Riyadh Agus Gia mengatakan pihaknya tidak hanya membantu dalam melakukan pencarian dan koordinasi dengan instansi terkait tetapi, mengupayakan agar hak pahlawan devisa ini seperti gajinya diberikan oleh majikannya. Sebab selama 10 tahun bekerja Runiyah tidak pernah diberikan haknya itu.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019